
3 Nasihat agar hati menjadi hidup
3 Nasihat Rasulullah Shalallahu 'alayhi wasallam
Makmur Hidayat M.Pd.
3/1/20243 min read


Terdapat 3 nasihat dalam hadits
Nabi shallallahu alaihi wasallam,
Dari Abu Ayyub al-Anshâri Radhiyallahu anhu. Dalam hadits itu diberitakan bahwa ada seorang laki-laki mendatangi Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam :
جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ عَلِّمْنِي وَأَوْجِزْ قَالَ إِذَا قُمْتَ فِي صَلَاتِكَ فَصَلِّ صَلَاةَ مُوَدِّعٍ
وَلَا تَكَلَّمْ بِكَلَامٍ تَعْتَذِرُ مِنْهُ غَدًا
وَاجْمَعْ الْإِيَاسَ مِمَّا فِي يَدَيْ النَّاسِ
Berilah aku nasehat dengan ringkas! (dalam riwayat lain) Ajarilah aku denganringkas!
Lalu Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Jika kamu berdiri hendak melaksanakan shalat,maka shalatlah sebagaimana shalat orang yang pergi selamanya;
Janganlah kamu mengucapkan satu perkataan yang kamu akan meminta maaf karenanya pada esok harinya;
bertekadlah untuk tidak mengharapkan apa yang dimiliki orang lain.”
[HR. Ibnu Majah, no. 4171. Lihat as-Shahihah, no. 401]
Pelajaran dari hadits di atas :
1. “Jika kamu berdiri hendak melaksanakan shalat,maka shalatlah sebagaimana shalat orang yang pergi selamanya”.
•Jika kita memposisikan diri akan berpisah, akan pergi jauh maka akan melakukan sesuatu yang terbaik,tanamkan dalam hati setiap sholat,bahwa bisa jadi ini sholat terakhir kita, kita tidak akanbisa sholat lagi. Orang yang punya pemahaman ini akan bersungguh-sungguh melakukan ibadah sholat yang dia lakukan. Dia akan bersungguh-sungguh dalam rukuk, sujud,dan setiap rukun-rukun dan wajib-wajib sholat ditunaikan dengan sebaik mungkin.
•Kita bisa pula asumsikan nasihat itu untuk setiap ibadah kita di bulan Ramadhan,ada kesadaran bahwa boleh jadi ini adalah Ramadhan terakhir, maka sebelum menghadap Allah ta’ala kita maksimalkan setiap ibadah di bulan Ramadhan,puasa yang berkualitas, sholat yang berkualitas,sholat malam yang bekualitas, sedekah yang berkualitas dll.
Jangan remehkan shalat. Ada siksaan khusus untuk orang yang meninggalkan shalat, di sebutkan dalam hadits yang panjang, potongan hadits dari riwayat imam Ahmad no. 19236 dengan Isnad shahih.
وَإِنَّا أَتَيْنَا عَلَى رَجُلٍ مُضْطَجِعٍ وَإِذَا آخَرُ قَائِمٌ عَلَيْهِ بِصَخْرَةٍ وَإِذَا هُوَ يَهْوِي عَلَيْهِ بِالصَّخْرَةِ لِرَأْسِهِ فَيَثْلَغُ بِهَا رَأْسَهُ فَيَتَدَهْدَهُ الْحَجَرُ هَاهُنَا فَيَتْبَعُ الْحَجَرَ يَأْخُذُهُ فَمَا يَرْجِعُ إِلَيْهِ حَتَّى يَصِحَّ رَأْسُهُ كَمَا كَانَ ثُمَّ يَعُودُ عَلَيْهِ فَيَفْعَلُ بِهِ مِثْلَ مَا فَعَلَ الْمَرَّةَ الْأُولَى قَالَ قُلْتُ سُبْحَانَ اللَّهِ مَا هَذَانِ قَالَ قَالَا لِي انْطَلِقْ انْطَلِقْ فَانْطَلَقْتُ مَعَهُمَا
Lalu kami tiba di (tempat) seorang laki-laki yang sedang terbaring dan seorang lagi berdiri di atasnya sambil membawa sebongkah batu besar. Tiba-tiba ia menjatuhkan batu tadi ke atas kepala orang itu hingga kepalanya pecah dan batu itu pun menggelinding ke sini. Ia lantas mengikuti batu itu dan mengambilnya kembali. Tidaklah ia kembali kepada laki-laki yang berbaring, melainkan kepalanya telah sembuh seperti sediakala. Ia kembali kepadanya dan melakukannya lagi sebagaimana yang telah ia lakukan pertama kali. Kukatakan, 'Subhanallah, siapakah kedua orang ini?'…
قَالَا لِي أَمَا إِنَّا سَنُخْبِرُكَ أَمَّا الرَّجُلُ الْأَوَّلُ الَّذِي أَتَيْتَ عَلَيْهِ يُثْلَغُ رَأْسُهُ بِالْحَجَرِ فَإِنَّهُ رَجُلٌ يَأْخُذُ الْقُرْآنَ فَيَرْفُضُهُ وَيَنَامُ عَنْ الصَّلَوَاتِ الْمَكْتُوبَةِ
Adapun orang pertama yang kamu datangi sedang kepalanya dipecah dengan batu, maka sesungguhnya ia adalah laki-laki yang mengambil al-Qur-an lalu mencampakkannya, dan ia tidak melakukan salat wajib.
2. “Janganlah kamu mengucapkan satu perkataan yang kamu akan meminta maaf karenanya pada esok harinya”.
Secara umum maksud nasihat ke dua ini adalah “jangan berbuat dosa dengan lisan kita”
Lisan yang tidak bisa kita jaga menyebabkan 2 :
A. Bangkrut pahala
B. Masuk kedalam neraka
Dalil tentang hal tersebut :
A. Bangkrut Pahala
Sungguh bangkrut di akhirat diantaranya adalah karena dosa lisan, sebab banyak mencaci maki /menuduh
قَالَ أَتَدْرُونَ مَا الْمُفْلِسُ قَالُوا الْمُفْلِسُ فِينَا مَنْ لَا دِرْهَمَ لَهُ وَلَا مَتَاعَ فَقَالَ إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِي يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلَاةٍ وَصِيَامٍ وَزَكَاةٍ وَيَأْتِي قَدْ شَتَمَ هَذَا وَقَذَفَ هَذَا وَأَكَلَ مَالَ هَذَا وَسَفَكَ دَمَ هَذَا وَضَرَبَ هَذَا فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَى مَا عَلَيْهِ أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ ثُمَّ طُرِحَ فِي النَّارِ
'Sesungguhnya umatku yang bangkrut adalah orang yang pada hari kiamat datang dengan salat, puasa, dan zakat, tetapi ia selalu mencaci-maki, menuduh, dan makan harta orang lain serta membunuh dan menyakiti orang lain. Setelah itu, pahalanya diambil untuk diberikan kepada setiap orang dari mereka hingga pahalanya habis, sementara tuntutan mereka banyak yang belum terpenuhi. Selanjutnya, sebagian dosa dari setiap orang dari mereka diambil untuk dibebankan kepada orang tersebut, hingga akhirnya ia dilemparkan ke neraka.' Sanad Muslim – 4678/ 2581
B. Masuk kedalam neraka
Secara umum, lisan yang tidak di jaga dari keburukan, sangat berpotensi menyebabkan seseorang disiksa di neraka
إِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ يَنْزِلُ بِهَا فِي النَّارِ أَبْعَدَ مَا بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ
Rasulullah ﷺ bersabda, "Sesungguhnya hamba mengucapkan kalimat yang karenanya ia menempati neraka sejauh antara timur dan barat." Sanad Muslim - 5303
3. bertekadlah untuk tidak mengharapkan apa yang dimiliki orang lain
- Dunia ini hakikatnya adalah terlaknat, kecuali orang2 yang sibuk mendekatkan diri kepada Allah
أَلَا إِنَّ الدُّنْيَا مَلْعُونَةٌ مَلْعُونٌ مَا فِيهَا إِلَّا ذِكْرُ اللَّهِ وَمَا وَالَاهُ وَعَالِمٌ أَوْ مُتَعَلِّمٌ
"Ketahuilah bahwasanya dunia itu terlaknat beserta seisinya, kecuali zikir kepada Allah dan apapun yang berkaitan dengannya, juga orang yang berilmu atau seorang penuntut ilmu." Sanad Tirmidzi – 2244 Hasan
- Dunia ini hakikatnya juga adalah menipu
ٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّمَا ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ
وَمَا ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَآ إِلَّا مَتَٰعُ ٱلْغُرُورِ
Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan…. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu. (surat Al-Hadid ayat 20)