


Hukuman khusus untuk orang yang tidak shalat wajib dengan sengaja
Ia adalah laki-laki yang mengambil al-Qur-an lalu mencampakkannya, dan ia tidak melakukan salat wajib.
Makmur Hidayat M.Pd.
3/1/20244 min read


Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ بَيْنَ الرَّجُلِ وَبَيْنَ الشِّرْكِ وَالكُفْرِ ، تَرْكَ الصَّلاَةِ
“Sesungguhnya batas antara seseorang dengan syirik dan kufur itu adalah meninggalkan shalat.” (HR. Muslim, no. 82)
HUKUMAN MENINGGALKAN SHALAT DENGAN SENGAJA
Beberapa keadaan Akibat lalai di dunia yang di perlihatkan siksanya kepada Rasulullah.
Hukuman Orang yang Sengaja MeninggalkanShalat
Hukuman Pelaku Riba
Hukuman Pezina
Hukuman Penipu / Pendusta
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِمَّا يَقُولُ لِأَصْحَابِهِ هَلْ رَأَى أَحَدٌ مِنْكُمْ رُؤْيَا قَالَ فَيَقُصُّ عَلَيْهِ مَنْ شَاءَ اللَّهُ أَنْ يَقُصَّ قَالَ وَإِنَّهُ قَالَ لَنَا ذَاتَ غَدَاةٍ إِنَّهُ أَتَانِي اللَّيْلَةَ آتِيَانِ وَإِنَّهُمَا ابْتَعَثَانِي وَإِنَّهُمَا قَالَا لِي انْطَلِقْ وَإِنِّي انْطَلَقْتُ مَعَهُمَا
Dari Abu Raja`Al 'Utharidyi, telah menceritakan kepada kami Samurah bin Jundub Al Fazari dia berkata, "Termasuk yang biasa dikatakan Rasulullah ﷺ kepada para sahabatnya adalah, "Apakah salah seorang di antara kalian ada yang bermimpi?" Dia bertutur lagi, "Kemudian beliau akan menceritakan sebagaimana yang dikehendaki Allah." Samurah melanjutkan, "Pada suatu pagi, beliau berbincang kepada kami, sabdanya, "Kemarin malam, aku didatangi dua orang seraya membangunkanku. Mereka berdua berkata, 'Ikutlah.' Lalu, aku pun ikut serta bersama mereka.
وَإِنَّا أَتَيْنَا عَلَى رَجُلٍ مُضْطَجِعٍ وَإِذَا آخَرُ قَائِمٌ عَلَيْهِ بِصَخْرَةٍ وَإِذَا هُوَ يَهْوِي عَلَيْهِ بِالصَّخْرَةِ لِرَأْسِهِ فَيَثْلَغُ بِهَا رَأْسَهُ فَيَتَدَهْدَهُ الْحَجَرُ هَاهُنَا فَيَتْبَعُ الْحَجَرَ يَأْخُذُهُ فَمَا يَرْجِعُ إِلَيْهِ حَتَّى يَصِحَّ رَأْسُهُ كَمَا كَانَ ثُمَّ يَعُودُ عَلَيْهِ فَيَفْعَلُ بِهِ مِثْلَ مَا فَعَلَ الْمَرَّةَ الْأُولَى قَالَ قُلْتُ سُبْحَانَ اللَّهِ مَا هَذَانِ قَالَ قَالَا لِي انْطَلِقْ انْطَلِقْ فَانْطَلَقْتُ مَعَهُمَا
Lalu kami tiba di (tempat) seorang laki-laki yang sedang terbaring dan seorang lagi berdiri di atasnya sambil membawa sebongkah batu besar. Tiba-tiba ia menjatuhkan batu tadi ke atas kepala orang itu hingga kepalanya pecah dan batu itu pun menggelinding ke sini. Ia lantas mengikuti batu itu dan mengambilnya kembali. Tidaklah ia kembali kepada laki-laki yang berbaring, melainkan kepalanya telah sembuh seperti sediakala. Ia kembali kepadanya dan melakukannya lagi sebagaimana yang telah ia lakukan pertama kali. Kukatakan, 'Subhanallah, siapakah kedua orang ini?' Beliau melanjutkan ceritanya, "Mereka berkata kepadaku, berangkatlah.' Maka, aku pun berangkat bersama mereka.
فَأَتَيْنَا عَلَى رَجُلٍ مُسْتَلْقٍ لِقَفَاهُ وَإِذَا آخَرُ قَائِمٌ عَلَيْهِ بِكَلُّوبٍ مِنْ حَدِيدٍ وَإِذَا هُوَ يَأْتِي أَحَدَ شِقَّيْ وَجْهِهِ فَيُشَرْشِرُ شِدْقَهُ إِلَى قَفَاهُ وَمَنْخِرَاهُ إِلَى قَفَاهُ وَعَيْنَاهُ إِلَى قَفَاهُ قَالَ ثُمَّ يَتَحَوَّلُ إِلَى الْجَانِبِ الْآخَرِ فَيَفْعَلُ بِهِ مِثْلَ مَا فَعَلَ بِالْجَانِبِ الْأَوَّلِ فَمَا يَفْرُغُ مِنْ ذَلِكَ الْجَانِبِ حَتَّى يَصِحَّ الْأَوَّلُ كَمَا كَانَ ثُمَّ يَعُودُ فَيَفْعَلُ بِهِ مِثْلَ مَا فَعَلَ بِهِ الْمَرَّةَ الْأُولَى قَالَ قُلْتُ سُبْحَانَ اللَّهِ مَا هَذَانِ قَالَ قَالَا لِي انْطَلِقْ انْطَلِقْ
Kami kemudian bertemu dengan seorang laki-laki yang sedang terlentang sedangkan seorang lagi berdiri di atasnya sambil membawa kait dari besi. Tiba-tiba laki-laki yang membawa kait besi itu mendatangi dari sisi wajah orang tadi lalu ia menarik rahang, hidung, dan matanya hingga ke tengkuk.' Kata beliau lagi: 'Lalu Ia pindah ke sisi lain kemudian melakukan hal itu kepadanya sebagaimana ia lakukan di sisi pertama tadi. Sebelum ia sampai pada sisi yang satunya, ternyata sisi pertama kembali pulih sebagaimana semula. Ia kemudian kembali lagi dan melakukan hal itu sebagaimana ia melakukannya pertama kali.' Beliau bersabda, "Aku bertanya, 'Subhanallah, siapakah kedua orang ini?' Kata beliau: 'Mereka berkata kepadaku, 'Berangkatlah, berangkatlah.'
فَأَتَيْنَا عَلَى مِثْلِ بِنَاءِ التَّنُّورِ قَالَ عَوْفٌ وَأَحْسَبُ أَنَّهُ قَالَ وَإِذَا فِيهِ لَغَطٌ وَأَصْوَاتٌ قَالَ فَاطَّلَعْتُ فَإِذَا فِيهِ رِجَالٌ وَنِسَاءٌ عُرَاةٌ وَإِذَا هُمْ يَأْتِيهِمْ لَهِيبٌ مِنْ أَسْفَلَ مِنْهُمْ فَإِذَا أَتَاهُمْ ذَلِكَ اللَّهَبُ ضَوْضَوْا قَالَ قُلْتُ مَا هَؤُلَاءِ قَالَ قَالَا لِي انْطَلِقْ انْطَلِقْ
'Kami kemudian beranjak dan tiba di suatu bangunan seperti tungku.' -Auf berkata, 'Kukira beliau bersabda, 'Tiba-tiba terdengar jeritan dan suara dari sana.' Beliau bersabda, 'Segera aku melongok, ternyata di dalamnya terdapat laki-laki dan perempuan telanjang bulat. Tiba-tiba saja, semburan api datang dari bawah mereka. Ketika semburan api itu menghampiri mereka, mereka menjerit-jerit. Aku pun bertanya, 'Siapakah mereka ini?' Beliau melanjutkan ceritanya: 'Mereka berkata kepadaku, 'Berangkatlah, berangkatlah."
قَالَ فَانْطَلَقْنَا فَأَتَيْنَا عَلَى نَهَرٍ حَسِبْتُ أَنَّهُ قَالَ أَحْمَرَ مِثْلِ الدَّمِ وَإِذَا فِي النَّهَرِ رَجُلٌ يَسْبَحُ ثُمَّ يَأْتِي ذَلِكَ الرَّجُلُ الَّذِي قَدْ جَمَعَ الْحِجَارَةَ فَيَفْغَرُ لَهُ فَاهُ فَيُلْقِمُهُ حَجَرًا حَجَرًا قَالَ فَيَنْطَلِقُ فَيَسْبَحُ مَا يَسْبَحُ ثُمَّ يَرْجِعُ إِلَيْهِ كُلَّمَا رَجَعَ إِلَيْهِ فَغَرَ لَهُ فَاهُ وَأَلْقَمَهُ حَجَرًا قَالَ قُلْتُ مَا هَذَا قَالَ قَالَا لِي انْطَلِقْ انْطَلِقْ
Kata beliau: 'Kami pun beranjak hingga tiba di suatu sungai.' Kukira beliau mengatakan: '(airnya) Merah seperti darah. Ternyata di sungai itu terdapat seorang laki-laki yang sedang berenang. Laki-laki itu telah mengumpulkan bebatuan. Ia lantas membuka mulutnya dan menjejalinya dengan batu satu persatu.' Beliau melanjutkan ceritanya: 'Ia lantas kembali berenang sebagaimana ia tadi berenang lalu kembali lagi. Setiap kali ia kembali, ia buka mulutnya dan ia jejali dengan bebatuan.' Beliau berkata, 'Kukatakan, 'Siapakah ini?' Mereka berkata kepadaku, 'Berangkatlah, berangkatlah.'
فَانْطَلَقْنَا فَأَتَيْنَا عَلَى رَجُلٍ كَرِيهِ الْمَرْآةِ كَأَكْرَهِ مَا أَنْتَ رَاءٍ رَجُلًا مَرْآةً فَإِذَا هُوَ عِنْدَ نَارٍ لَهُ يَحُشُّهَا وَيَسْعَى حَوْلَهَا قَالَ قُلْتُ لَهُمَا مَا هَذَا قَالَ قَالَا لِي انْطَلِقْ انْطَلِقْ
Kami segera beranjak hingga tiba di (tempat) seorang laki-laki buruk rupa layaknya orang yang paling kamu benci rupanya. Ia berada di sisi Neraka sambil mengobarkannya dan berlari mengitarinya.' Kata beliau: 'Aku bertanya pada mereka, 'Siapakah ini?' 'Mereka menjawab, 'Berangkatlah, berangkatlah.'
قَالَ فَانْطَلَقْنَا فَأَتَيْنَا عَلَى رَوْضَةٍ مُعْشِبَةٍ فِيهَا مِنْ كُلِّ نَوْرِ الرَّبِيعِ قَالَ وَإِذَا بَيْنَ ظَهْرَانَيْ الرَّوْضَةِ رَجُلٌ قَائِمٌ طَوِيلٌ لَا أَكَادُ أَنْ أَرَى رَأْسَهُ طُولًا فِي السَّمَاءِ وَإِذَا حَوْلَ الرَّجُلِ مِنْ أَكْثَرِ وِلْدَانٍ رَأَيْتُهُمْ قَطُّ وَأَحْسَنِهِ قَالَ قُلْتُ لَهُمَا مَا هَذَا وَمَا هَؤُلَاءِ قَالَ قَالَا لِي انْطَلِقْ انْطَلِقْ
Kata beliau melanjutkan: 'Kami pun beranjak dan tiba di sebuah kebun yang penuh rerumputan. Di sana, terdapat semua macam bunga musim semi.' Kata beliau, 'Di tengah-tengah kebun itu ternyata ada seorang laki-laki tinggi yang sedang berdiri. Hampir saja aku tidak bisa melihat kepalanya yang menjulang ke langit. Ternyata, di sekitarnya terdapat banyak anak-anak kecil yang keindahannya sama sekali belum pernah kulihat. Kukatakan, 'Siapakah ini dan siapa pula mereka?' Mereka berkata kepadaku, 'Berangkatlah, berangkatlah.'
قَالَ فَانْطَلَقْنَا فَانْتَهَيْنَا إِلَى دَوْحَةٍ عَظِيمَةٍ لَمْ أَرَ دَوْحَةً قَطُّ أَعْظَمَ مِنْهَا وَلَا أَحْسَنَ قَالَ فَقَالَا لِي ارْقَ فِيهَا فَارْتَقَيْنَا فِيهَا فَانْتَهَيْتُ إِلَى مَدِينَةٍ مَبْنِيَّةٍ بِلَبِنٍ ذَهَبٍ وَلَبِنٍ فِضَّةٍ فَأَتَيْنَا بَابَ الْمَدِينَةِ فَاسْتَفْتَحْنَا فَفُتِحَ لَنَا فَدَخَلْنَا فَلَقِينَا فِيهَا رِجَالًا شَطْرٌ مِنْ خَلْقِهِمْ كَأَحْسَنِ مَا أَنْتَ رَاءٍ وَشَطْرٌ كَأَقْبَحِ مَا أَنْتَ رَاءٍ قَالَ فَقَالَا لَهُمْ اذْهَبُوا فَقَعُوا فِي ذَلِكَ النَّهَرِ فَإِذَا نَهَرٌ صَغِيرٌ مُعْتَرِضٌ يَجْرِي كَأَنَّمَا هُوَ الْمَحْضُ فِي الْبَيَاضِ قَالَ فَذَهَبُوا فَوَقَعُوا فِيهِ ثُمَّ رَجَعُوا إِلَيْنَا وَقَدْ ذَهَبَ ذَلِكَ السُّوءُ عَنْهُمْ وَصَارُوا فِي أَحْسَنِ صُورَةٍ
Kami pun segera beranjak dan tiba di sebatang pohon besar yang belum pernah aku melihat yang lebih besar dan lebih indah daripada pohon tersebut sebelumnya.' Kata beliau, 'Mereka berkata kepadaku, 'Naiklah ke sana.' Kami segera naik ke sana dan sampai di sebuah kota yang dibangun dari ubin emas dan ubin perak. Kami tiba di pintu kota itu lalu minta dibukakan. Pintu dibuka untuk kami dan kami pun memasukinya. Di sana, kami bertemu dengan orang-orang yang separuh badannya seperti pemandangan indah yang pernah kau lihat, sedangkan separuhnya lagi seperti pemandangan buruk yang pernah kau lihat.' Beliau berkata, 'Keduanya lantas berkata kepada mereka, 'Pergilah kalian dan menceburlah ke sungai itu.' Sungai itu kecil, membentang, dan mengalir seakan-akan (airnya) putih murni. Beliau berkata, 'Mereka segera pergi dan menceburkan diri ke sana, lalu kembali kepada kami. Keburukan tadi benar-benar telah lenyap dari mereka dan mereka menjadi orang yang paling bagus penampilannya.'
قَالَ فَقَالَا لِي هَذِهِ جَنَّةُ عَدْنٍ وَهَذَاكَ مَنْزِلُكَ قَالَ فَبَيْنَمَا بَصَرِي صُعُدًا فَإِذَا قَصْرٌ مِثْلُ الرَّبَابَةِ الْبَيْضَاءِ قَالَا لِي هَذَاكَ مَنْزِلُكَ قَالَ قُلْتُ لَهُمَا بَارَكَ اللَّهُ فِيكُمَا ذَرَانِي فَلَأَدْخُلُهُ قَالَ قَالَا لِي الْآنَ فَلَا وَأَنْتَ دَاخِلُهُ
Beliau melanjutkan ceritanya: 'Mereka kemudian berkata, 'Ini adalah Surga 'Adn dan ini adalah rumahmu.' Beliau bersabda, 'Tatkala mataku memandang ke atas, ternyata ada sebuah istana layaknya awan putih. Mereka berkata kepadaku, 'Ini adalah rumahmu.' rumahmu.' Kukatakan kepada keduanya, 'Semoga Allah memberkahi kalian, tinggalkanlah aku, biarkan aku memasukinya.' Beliau berkata, 'Mereka berkata kepadaku, 'Kalau sekarang, tidak bisa, walaupun kau pasti akan memasukinya.'
قَالَ فَإِنِّي رَأَيْتُ مُنْذُ اللَّيْلَةِ عَجَبًا فَمَا هَذَا الَّذِي رَأَيْتُ قَالَ قَالَا لِي
Kata beliau, 'Sesungguhnya aku telah melihat suatu keajaiban sejak kemarin malam. Apakah yang kulihat ini?' Kata beliau, 'Mereka berkata kepadaku, 'Perhatikanlah, kami akan memberitahukannya kepadamu
قَالَا لِي أَمَا إِنَّا سَنُخْبِرُكَ أَمَّا الرَّجُلُ الْأَوَّلُ الَّذِي أَتَيْتَ عَلَيْهِ يُثْلَغُ رَأْسُهُ بِالْحَجَرِ فَإِنَّهُ رَجُلٌ يَأْخُذُ الْقُرْآنَ فَيَرْفُضُهُ وَيَنَامُ عَنْ الصَّلَوَاتِ الْمَكْتُوبَةِ
Adapun orang pertama yang kamu datangi sedang kepalanya dipecah dengan batu, maka sesungguhnya ia adalah laki-laki yang mengambil al-Qur-an lalu mencampakkannya, dan ia tidak melakukan salat wajib.
وَأَمَّا الرَّجُلُ الَّذِي أَتَيْتَ عَلَيْهِ يُشَرْشَرُ شِدْقُهُ إِلَى قَفَاهُ وَعَيْنَاهُ إِلَى قَفَاهُ وَمَنْخِرَاهُ إِلَى قَفَاهُ فَإِنَّهُ الرَّجُلُ يَغْدُو مِنْ بَيْتِهِ فَيَكْذِبُ الْكَذِبَةَ تَبْلُغُ الْآفَاقَ
Adapun laki-laki yang kamu datangi sedang rahang, kedua mata, dan hidung di kait hingga ke tengkuknya, maka sesungguhnya ia adalah laki-laki yang keluar dari rumahnya kemudian melakukan kebohongan hingga mencapai ufuk.
وَأَمَّا الرِّجَالُ وَالنِّسَاءُ الْعُرَاةُ الَّذِينَ فِي بِنَاءٍ مِثْلِ بِنَاءِ التَّنُّورِ فَإِنَّهُمْ الزُّنَاةُ وَالزَّوَانِي
Sedangkan para laki-laki dan perempuan telanjang yang ada di dalam sebuah ruang seperti tungku itu, mereka adalah para pezina laki-laki dan pezina perempuan.
وَالزَّوَانِي وَأَمَّا الرَّجُلُ الَّذِي يَسْبَحُ فِي النَّهَرِ وَيُلْقَمُ الْحِجَارَةَ فَإِنَّهُ آكِلُ الرِّبَا
Adapun laki-laki yang berenang di sungai dan dijejali bebatuan adalah seorang pemakan riba.
وَأَمَّا الرَّجُلُ الْكَرِيهُ الْمَرْآةِ الَّذِي عِنْدَ النَّارِ يَحُشُّهَا فَإِنَّهُ مَالِكٌ خَازِنُ جَهَنَّمَ
Sementara laki-laki buruk rupa yang ada di sisi Neraka sambil mengobarkannya adalah (Malaikat) Malik, penjaga jahanam.
وَأَمَّا الرَّجُلُ الطَّوِيلُ الَّذِي رَأَيْتَ فِي الرَّوْضَةِ فَإِنَّهُ إِبْرَاهِيمُ عَلَيْهِ السَّلَام وَأَمَّا الْوِلْدَانُ الَّذِينَ حَوْلَهُ فَكُلُّ مَوْلُودٍ مَاتَ عَلَى الْفِطْرَةِ
Adapun laki-laki tinggi yang kau lihat di kebun itu adalah Ibrahim 'alaihissalam. Sedangkan anak-anak kecil di sekelilingnya adalah setiap bayi yang terlahir dan mati dalam keadaan fitrah.'
قَالَ فَقَالَ بَعْضُ الْمُسْلِمِينَ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَأَوْلَادُ الْمُشْرِكِينَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَوْلَادُ الْمُشْرِكِينَ
Samurah berkata, "Sebagian sahabat bertanya, 'Wahai Rasulullah, bagaimana dengan anak orang-orang musyrik?' Rasulullah ﷺ menjawab, 'Demikian juga anak orang-orang musyrik.'
وَأَمَّا الْقَوْمُ الَّذِينَ كَانَ شَطْرٌ مِنْهُمْ حَسَنًا وَشَطْرٌ قَبِيحًا فَإِنَّهُمْ خَلَطُوا عَمَلًا صَالِحًا وَآخَرَ سَيِّئًا فَتَجَاوَزَ اللَّهُ عَنْهُمْ
Adapun orang-orang yang separuhnya bagus sedangkan separuhnya lagi jelek, mereka adalah orang-orang yang mencampur antara amal shalih dan amal buruk lalu Allah memaafkan mereka."
Saya juga mendengar dari 'Abbad dia telah mengabarkan dari 'Auf dari Abu Raja` dari Samurah dari Nabi ﷺ beliau bersabda, "…lalu batu itu menggelinding sampai sini." Ayahku mengatakan, "Aku merasa ta'jub dengan kefasihannya 'Abbad." ( H.R Ahmad 19236 Isnad shahih )