


Khutbah idul Fitri 1446 H - Birrul walidain sifat orang bertakwa
Khutbah idul Fitri 1446 H - Birrul walidain sifat orang bertakwa
Makmur Hidayat M.Pd.
3/30/202513 min read


Birrul Walidain sifat orang bertakwa
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ لَقَدْ جَاءَتْ رُسُلُ رَبِّنَا بِالْحَقِّ وَنُودُوا أَنْ تِلْكُمُ الْجَنَّةُ أُورِثْتُمُوهَا بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ
وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنَ
قال الله تعالى: اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ.
يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الحَمْدُ
Maha suci Allah Tabaraka wa ta’ala yang telah menerbitkan matahari di pagi hari ini, untuk menerangi bumi yang hidup di dalamnya kita hamba-hambanya
Maha suci Allah yang telah menurunkan hujan, memberikan kehidupan kepada setiap hamba yang hidup di setiap permukaan bumi. yang telah menurunkan rezeki kepada setiap hamba, pada pagi, siang, sore dan malam hari.
Maha suci Allah yang telah memberikan kita umur di permukaan bumi dan melengkapkan semua fasilitas untuk hidup di permukaan bumi, Allah berikan kita berbagai indra, penglihata, pendengaran, perasa dan penciuman dan Allah ciptakan untuk kita oksigen, Allah berikan organ tubuh pada kita berupa jantung dan berbagai organ tubuh, Sehingga kita bisa berada di sini, pada hari kemenangan ini.
Semua itu adalah anugerah dari Allah yang tidak ada sedikitpun campur tangan manusia di dalamnya.
وَاِنْ تَعُدُّوْا نِعْمَةَ اللّٰهِ لَا تُحْصُوْهَا ۗاِنَّ اللّٰهَ لَغَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An Nahl: 18).
Shalawat dan salam semoga tercurah pada suri tauladan kita dan menjadi Rasul akhir zaman, Nabi besar kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, juga kepada istri beliau—Ummahatul Mukminin—dan para sahabat radhiyallahu ‘anhum, serta yang mengikuti mereka dengan baik hingga akhir zaman.
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الحَمْدُ
Allahu akbar, Allahu akbar, laa ilaaha illallah wallahu akbar. Allahu akbar walillahil hamd.
Dengan gema takbir, tanda bahwa kita telah menyelesaikan puasa wajib di bulan Ramadan. semoga amalan puasa kita diterima, shalat malam kita diterima, serta sedekah dan kebaikan kita lainnya di bulan Ramadan, dan kita harap bisa istiqamah setelah itu.
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الحَمْدُ
Allahu akbar, Allahu akbar, laa ilaaha illallah wallahu akbar. Allahu akbar walillahil hamd.
Di hari Idul Fitri 1446 H, kami ingin menyampaikan khutbah yang cukup sederhana yaitu Birrul Walidain adalah sifat orang bertakwa
Jamaah Idul Fitri yang dirahmati Allah, pada hari yang penuh kemenangan ini, marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada Allah yang telah memberikan kita kesempatan untuk menyempurnakan ibadah puasa kita, shalat malam kita di bulan Ramadan dan pagi hari ini kita bisa merayakan Idul Fitri dengan penuh kebahagiaan.
Ma’asyiral muslimin, wal muslimat
Hari ini adalah momentum bagi kita untuk kembali kepada fitrah, membersihkan hati, dan memperbaiki hubungan, terutama dengan kedua orang tua kita. Salah satu kewajiban terbesar seorang muslim setelah beribadah kepada Allah adalah berbakti kepada orang tua.
Dalam Al-Qur'an, Allah berfirman:
وَقَضَى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya.” (QS. Al Isra’: 23)
Allah Ta’ala juga berfirman,
وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ
Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun . Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” (QS. Luqman: 13-14)
وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ اِحْسَانًا ۗحَمَلَتْهُ اُمُّهٗ كُرْهًا وَّوَضَعَتْهُ كُرْهًا ۗ
“Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula)...” (QS. Al-Ahqaf: 15)
Allahu akbar, Allahu akbar, laa ilaaha illallah wallahu akbar. Allahu akbar walillahil hamd.
Jemaah yang dimuliakan Allah, berbakti kepada orang tua adalah salah satu tanda keimanan dan ketaatan kita kepada Allah. Seorang anak wajib menghormati, mencintai, dan merawat kedua orang tuanya, baik ketika mereka masih hidup bahkan wajib berbakti kepada orang tua setelah mereka wafat dengan menjadi anak shalih.
Jemaah yang dimuliakan Allah, Orang tua kita mati2an mencukupi kebutuhan kita, bahkan ketika masih kecil, mereka mempersiapkan semua kebutuhan kita sampai kita dewasa, bahkan mereka fikirkan bekal apa yang mereka tinggalkan jika meraka mati untuk kita sebagai anak-anaknya. Oleh karena itu, jasanya sangat sulit sekali untuk dibalas, walaupun dengan memikulnya untuk berhaji memutari Ka’bah.
Diriwayatkan Dari Abi Burdah, ia melihat Ibnu ‘Umar dan seorang penduduk Yaman yang sedang thawaf di sekitar Ka’bah sambil menggendong ibunya di punggungnya. Orang itu bersenandung,
إِنِّي لَهَا بَعِيْرُهَا الْمُـذِلَّلُ – إِنْ أُذْعِرْتُ رِكَابُهَا لَمْ أُذْعَرُ
Sesungguhnya diriku adalah tunggangan ibu yang sangat patuh.
Apabila tunggangan yang lain lari, maka aku tidak akan lari.
ثُمَّ قَالَ : ياَ ابْنَ عُمَرَ أَتَرَانِى جَزَيْتُهَا قَالَ : لاَ وَلاَ بِزَفْرَةٍ وَاحِدَةٍ
Orang itu lalu berkata, “Wahai Ibnu Umar apakah aku telah membalas budi kepadanya?” Ibnu Umar menjawab, “Engkau belum membalas budinya, walaupun setarik napas yang ia keluarkan ketika melahirkan.” (Adabul Mufrod no. 11. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih secara sanad)
Ma’asyiral muslimin, wal muslimat
Sebagai anak, kita juga wajib mematuhi orang tua selama tidak bertentangan dengan syariat agama. Bila sudah dewasa, kita bantu untuk memenuhi kebutuhan mereka tanpa diminta, misalnya membantu secara finansial, waktu dan tenaga kita.
Masih banyak cara lain untuk berbakti, mulai dari menjaga nama baik orang tua, membantu pekerjaan orang tua, selalu mendoakan mereka, hingga bersedekah atas nama orang tua.
Jamaah yang berbahagia, mari kita ingat-ingat kembali sabda Rasulullah:
رِضَا اَللَّهِ فِي رِضَا اَلْوَالِدَيْنِ, وَسَخَطُ اَللَّهِ فِي سَخَطِ اَلْوَالِدَيْنِ
"Rida Allah tergantung kepada keridaan orang tua, dan murka Allah tergantung pada murka orang tua.” Sanad Tirmidzi - 1821
Hadis ini mengingatkan bahwa jika kita ingin hidup penuh berkah dan mendapatkan ridha Allah, maka kita harus berusaha sebaik mungkin untuk berbakti kepada orang tua.
Jangan sia-siakan orang tua kita yang masih hidup, maksudnya jangan engkau tahan baktimu, untuk menjenguknya jika rumahmu berpisah dan engkau dalam perantauan, jika dia dalam penjagaanmu senangkan dia setiap hari, dengan perilaku dan lisan yang mulia, raihlah surga dengan doa dari orang tua kita :
الْوَالِدُ أَوْسَطُ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ فَإِنْ شِئْتَ فَأَضِعْ ذَلِكَ الْبَابَ أَوْ احْفَظْهُ
Rasulullah bersabda: "Orang tua adalah pintu surga yang paling tengah. Jika kamu mau, sia-siakanlah pintu tersebut atau jagalah." Sanad Tirmidzi – 182
Rasulullah juga bersabda :
ثَلَاثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ لَا شَكَّ فِيهِنَّ دَعْوَةُ الْوَالِدِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ
Rasulullah bersabda, "Tiga doa yang akan dikabulkan, dan tidak diragukan padanya, yaitu: doa orang tua, doa orang yang bersafar, dan doa orang yang dizalimi." Sanad Abu Daud – 1313 – Hasan
Ma’asyiral muslimin, wal muslimat
Orangtua kita adalah bagian penting dalam kehidupan kita, bagi kita para pria sosok seorang ibu kita tetaplah wanita pertama yang kita nomor satukan dalam kehidupan kita, meskipun kita telah menikah dan memiliki istri.
قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِي قَالَ أُمُّكَ قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ أُمُّكَ قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ أُمُّكَ قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ أَبُوكَ
Pernah ada seseorang yang datang kepada Rasulullah ﷺ seraya berkata: "Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak kuberikan bakti kepadanya?" Beliau menjawab: "Ibumu." Ia bertanya lagi: "Kemudian siapa?" Beliau menjawab: "Ibumu." Ia bertanya lagi: "Kemudian siapa lagi?" Beliau menjawab: "Ibumu." Ia bertanya lagi: "Kemudian siapa?" Beliau menjawab: "Kemudian ayahmu." Sanad Bukhari – 5514
Seorang Wanita juga pernah datang kepada Rasulullah,
قلت يا رسول الله أيُّ الناسِ أعظمُ حقًا على المرأةِ؟ قال: زوجُها قلتُ: فأيُّ الناسِ أعظمُ حقًا على الرجلِ؟ قال: أمُّه.
“Ya Rasulullah, siapakah orang yang paling besar haknya terhadap seorang wanita?
Rasulullah menjawab : “Suaminya”, Aku bertanya : “siapakah orang yang paling besar haknya terhadap seorang laki-laki?” Rasulullah menjawab : “Ibunya” (HR. AlHakim dan An-Nasaa’i) HR. Al-Hakim (7244) dan An-Nasaa’i (9148), dishahihkan oleh Al-Hakim
Ma’asyiral muslimin, wal muslimat
Setiap kita sebagai laki-laki wajib berbakti kepada ibunda kita seumur hidupnya, ia wajib menjadikan ibundanya itu sebagai orang yang paling utama baginya, karena orang tua kita adalah pintu surga bagi kita :
أَنَّ جَاهِمَةَ جَاءَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَدْتُ أَنْ أَغْزُوَ وَقَدْ جِئْتُ أَسْتَشِيرُكَ فَقَالَ هَلْ لَكَ مِنْ أُمٍّ قَالَ نَعَمْ قَالَ فَالْزَمْهَا فَإِنَّ الْجَنَّةَ تَحْتَ رِجْلَيْهَا
Bahwasanya Jahimah pernah datang kepada Nabi ﷺ seraya berkata: "Wahai Rasulullah, aku ingin berperang, sementara aku datang untuk meminta petunjukmu. Beliau pun bertanya: "Apakah engkau masih memiliki ibu?" Ia menjawab: "Ya" Beliau bersabda: "Jagalah dia, karena surga itu di bawah kedua kakinya." Sanad Nasa'i – 3053 Hasan shahih
Jama’ah Sholat idul fitri yang di muliakan Allah
Cintailah orang tua kita, dengan sepenuh hati, jangan mengungkap aibnya, jangan membentaknya, perlakukan dengan bukti yang nyata, dengan kasih sayank,
Diantaranya juga Lisan yang Tidak menghardik orang tua dan menghiasinya dengan perkataan yang mulia kepada orang tua kita. itulah bentuk berbuat baik kepada orang tua,
Allah berfirman :
۞ وَقَضٰى رَبُّكَ اَلَّا تَعْبُدُوْٓا اِلَّآ اِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسٰنًاۗ اِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ اَحَدُهُمَآ اَوْ كِلٰهُمَا فَلَا تَقُلْ لَّهُمَآ اُفٍّ وَّلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيْمًا
Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, serta ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik. (Q.S Al israa : 23)
Sekadar mengucapkan kata ah kepada orang tua tidak dibolehkan, apalagi memperlakukan mereka dengan lebih kasar.
قَالَ لِي ابْنُ عُمَرَ : أَتَفْرَقُ النَّارَ، وَتُحِبُّ أَنْ تَدْخُلَ الْجَنَّةَ؟ قُلْتُ : إِي وَاللَّهِ، قَالَ : أَحَيٌّ وَالِدُكَ؟ قُلْتُ : عِنْدِي أُمِّي، قَالَ : فَوَاللَّهِ لَوْ أَلَنْتَ لَهَا الْكَلامَ، وَأَطْعَمْتَهَا الطَّعَامَ، لَتَدْخُلَنَّ الْجَنَّةَ مَا اجْتَنَبْتَ الْكَبَائِرَ
Ibnu Umar berkata, kepadaku, "Apakah engkau takut dari neraka dan ingin masuk surga?" Saya berkata, "Apa benar, demi Allah?," Ibnu Umar berkata, "Apakah orang tuamu masih hidup?" Saya menjawab, "Ibu saya masih hidup." Ibnu Umar berkata, "Demi Allah! sekiranya engkau berbicara lemah lembut kepadanya dan memberi makan kepadanya, maka niscaya engkau benar-benar akan masuk surga selama dosa-dosa besar itu dijauhi." Shahih, dalam kitab Ash-Shahihah (2898), ADABUL MUFRAD no 8
Apalagi sampai membuat menangis karena ucapan atau perilaku kita, Ibnul Jauziy berkata :
إِبْكَاءُ الوَالِدَيْنِ مِنَ العُقُوْقِ
“Membuat orang tua menangis termasuk bentuk durhaka pada orang tua.” (Birr Al-Walidain, hlm. 8, Ibnul Jauziy)
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الحَمْدُ
Jama’ah Sholat idul fitri yang di muliakan Allah
Cintailah orang tua kita, dengan sepenuh hati, Maafkanlah kekurangannya, terima kehadirannya dalam kehidupan kita, jangan membencinya.
Rasulullah bersabda : Jangan membenci orang tua
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تَرْغَبُوا عَنْ آبَائِكُمْ فَمَنْ رَغِبَ عَنْ أَبِيهِ فَهُوَ كُفْرٌ
Nabi ﷺ, beliau bersabda: "Janganlah kalian membenci ayah-ayah kalian, sebab barang siapa yang membenci ayahnya adalah wujud dari kekufuran." Sanad Bukhari – 6270
Maafkan kekurangannya, kurang perhatiannya terhadap anak, kebakhilannya terhadap harta, kekasarannya, karena itu sungguh adalah ujian bagi seorang anak, dan termasuk di antara tanda orang bertakwa adalah memaafkan kesalahan manusia
Allah berfirman di dalam surat Ali Imran : 133-134 :
۞ وَسَارِعُوْٓا اِلٰى مَغْفِرَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمٰوٰتُ وَالْاَرْضُۙ اُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْنَۙ
Bersegeralah menuju ampunan dari Tuhanmu dan surga (yang) luasnya (seperti) langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa,
الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ فِى السَّرَّۤاءِ وَالضَّرَّۤاءِ وَالْكٰظِمِيْنَ الْغَيْظَ وَالْعَافِيْنَ عَنِ النَّاسِۗ وَاللّٰهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَۚ
(yaitu) orang-orang yang selalu berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, orang-orang yang mengendalikan kemurkaannya, dan orang-orang yang memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan.
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الحَمْدُ
=======================
Jama’ah shalat idul fitri yang di cintai Allah.
Bersyukurlah kita yang orang tuanya masih ada dan dalam keadaan sehat wal afiat. Bersyukurlah kita yang masih bisa melihat senyum dan wajah teduh orang tua kita. Itu adalah salah satu nikmat yang luar biasa dari Allah.
Namun, di antara kita juga pasti ada yang sudah pernah merasakan pedihnya kehilangan karena orang tua telah lebih dulu berpulang menghadap Allah.
Tidak ada lagi tangan mereka yang bisa kita cium, tidak ada lagi suara lembut mereka yang menasihati kita, dan tidak ada lagi doa mereka yang selalu terucap untuk kebaikan kita.
Jamaah yang dimuliakan Allah, berbakti kepada orang tua adalah kewajiban bagi kita sebagai anak. Meskipun orang tua kita telah tiada, bukan berarti kita tidak bisa lagi berbakti kepada mereka.
Pada hari ini pula ada yang melewati hari raya lengkap dengan keluarga, ada pula yang telah kehilangan orang2 yang di cintainya, ayahnya atau ibundanya atau saudara kandungnya atau anak tersayang nya.. cukuplah semua itu jadi nasihat bagi kita, boleh jadi Ramadhan yang kita lewati tahun ini adalah terakhir bagi kita, karena kematian itu pasti akan menemui kita.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman :
قُلْ إِنَّ ٱلْمَوْتَ ٱلَّذِى تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُۥ مُلَٰقِيكُمْ ۖ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَىٰ عَٰلِمِ ٱلْغَيْبِ وَٱلشَّهَٰدَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
Katakanlah: "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan". QS. Al-Jumu`ah [62] : 8
Dalam ayat yang lain
نَحْنُ قَدَّرْنَا بَيْنَكُمُ ٱلْمَوْتَ وَمَا نَحْنُ بِمَسْبُوقِينَ
Kami telah menentukan kematian di antara kamu dan Kami sekali-sekali tidak akan dapat dikalahkan, QS. Al-Waqi`ah [56] : 60
Jama’ah Sholat Idul Fitri yang di muliakan Allah
Kematian adalah sesuatu yang pasti kita hadapi. Sesuatu yang menjadi gerbang dari kehidupan dunia menuju kehidupan akhirat. Yang tidak mungkin kita bisa lari darinya
Hadirin yang berbahagia, Selaku orang mukmin, kita tentunya yakin bahwa kematian pasti datang dan dialami semua makhluk yang bernyawa. Adapun kapan, di mana dan bagaimana caranya hanya Allah yang tahu.
Selain itu, kita juga yakin bahwa kematian bukan akhir dari perjalanan hidup manusia, tetapi masih ada banyak peristiwa yang harus dilaluinya. Mulai alam barzakh, kehancuran semesta, kebangkitan, perkumpulan di padang Mahsyar, ada penyerahan buku amal manusia, ada hisab atau pemeriksaan amal, ada mizan atau penimbangan amal, ada telaga Kautsar, ada perlintasan di jembatan ash-shirath, ada penantian syafaat, ada surga dan neraka di mana keduanya merupakan muara perjalanan panjang manusia. Hamba mukmin yang diridhai akan mendiami surga, sedangkan orang kafir yang dimurka akan mendiami neraka.
Jama’ah Sholat Idul Fitri yang di muliakan Allah
Orang tua kita yang telah wafat, sangat membutuhkan bakti kita sebagai anak
Diantara bakti yang bisa kita lakukan :
1. Jadilah anak yang shalih / shalihah
Rasulullah bersabda :
قَالَ إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
Rasulullah ﷺ bersabda: "Apabila salah seorang meninggal dunia, maka terputuslah segala amalannya kecuali tiga perkara, yaitu; sedekah yang terus-menerus mengalir, ilmu yang bermanfaat dan anak saleh yang selalu mendoakannya." Sanad Muslim - 3084
Do’a kan orang tua kita yang sudah wafat dengan banyak memohonkan ampun untuk orang tua kita, diantaranya kita ucapkan ;
وَقُلْ رَّبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيٰنِيْ صَغِيْرًاۗ
Rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, “Wahai Tuhanku, sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua (menyayangiku ketika) mendidik aku pada waktu kecil.”
(Q.S Al israa : 24)
Dan di bulan Ramadhan ini, sudahkah kita memohon ampunan untuk orang tua kita
إِنَّ لِلَّهِ عِنْدَ كُلِّ فِطْرٍ عُتَقَاءَ وَذَلِكَ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ
"Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya Allah membebaskan beberapa orang dari neraka saat buka puasa, dan itu terjadi setiap malam." Sanad Ibnu Majah – 1633
Atau dalam hadits di hasankan syaikh albani
صحيح الجامع | الصفحة أو الرقم : 217
إنَّ للهِ تعالى عند كلِّ فطرٍ عُتَقاءَ من النارِ ، وذلك في كلِّ ليلةٍ
Perbanyak doa ini, karena bulan Ramadhan merupakan kesempatan mustajabnya doa dan waktu mustajab nya doa.
Diantara Doa yang bisa di baca adalah sebagai berikut,
أَللّـهُمَّ أَعْتِقْ رِقاَبَناَ وَرِقاَبَ آباَئِناَ وَأُمَّهاَتِناَ مِنَ النَّارِ
Allahumma 'atiq riqaabana wa 'atiq riqaba abaa'ina wa ummahatina minan naar"
Jama’ah Sholat Idul Fitri yang di muliakan Allah
Doa seorang anak untuk orang tuanya adalah bentuk bakti yang paling utama setelah mereka wafat. Doa yang tulus dari hati dapat menjadi cahaya di alam kubur mereka dan meringankan beban hisab mereka di akhirat.
Banyaklah memohonkan ampun untuk orang tua kita, agar di surga orang tua kita diangkat derajatnya
Rasulullah bersabda
وَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ الرَّجُلَ لَتُرْفَعُ دَرَجَتُهُ فِي الْجَنَّةِ فَيَقُولُ أَنَّى هَذَا فَيُقَالُ بِاسْتِغْفَارِ وَلَدِكَ لَكَ
Rasulullah ﷺ bersabda, "Sesungguhnya seseorang akan di angkat derajatnya di surga, lalu orang tersebut akan bertanya, 'Bagaimana ini bisa terjadi?' lalu dijawab, 'Karena anakmu telah memohonkan ampun untukmu.'" Ashim bin bahdalah Abi An Najud Sanad Ibnu Majah – 3650 sanad hasan
2. Jagalah iman dan islam sampai akhir hayat kita
Allah sub
Allah juga berfirman,
وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُمْ بِاِيْمَانٍ اَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَآ اَلَتْنٰهُمْ مِّنْ عَمَلِهِمْ مِّنْ شَيْءٍۚ كُلُّ امْرِئٍ ۢبِمَا كَسَبَ رَهِيْنٌ ٢١ ﴾ ( الطور/52: 17-21)
21. Dan orang-orang yang beriman, beserta anak cucu mereka yang mengikuti mereka dalam keimanan, Kami pertemukan mereka dengan anak cucu mereka (di dalam surga), dan Kami tidak mengurangi sedikit pun pahala amal (kebajikan) mereka. Setiap orang terikat dengan apa yang dikerjakannya. (At-Tur/52:17-21)
Jama’ah Sholat Idul Fitri yang di muliakan Allah
Iman dan Islam merupakan kunci bagi seseorang untuk mendapatkan ampunan dari Allah, kalimat tauhid Laa ilaa ha illallah adalah kunci bagi seseorang untuk masuk kedalam surga.
Jika kita bisa menjaga iman dan islam sampai akhir hayat kita, maka Allah akan memasukan kita ke dalam surganya, dan membuka pintu ampunan seluas-luasnya,
Rasulullah bersabda :
يَا ابْنَ آدَمَ إِنَّكَ مَا دَعَوْتَنِي وَرَجَوْتَنِي غَفَرْتُ لَكَ عَلَى مَا كَانَ فِيكَ وَلَا أُبَالِي يَا ابْنَ آدَمَ لَوْ بَلَغَتْ ذُنُوبُكَ عَنَانَ السَّمَاءِ ثُمَّ اسْتَغْفَرْتَنِي غَفَرْتُ لَكَ وَلَا أُبَالِي يَا ابْنَ آدَمَ إِنَّكَ لَوْ أَتَيْتَنِي بِقُرَابِ الْأَرْضِ خَطَايَا ثُمَّ لَقِيتَنِي لَا تُشْرِكُ بِي شَيْئًا لَأَتَيْتُكَ بِقُرَابِهَا مَغْفِرَةً
Rasulullah bersabda, "Allah Tabaraka wa Ta'ala berfirman, 'Wahai anak Adam, selagi engkau berdoa kepada-Ku dan berharap kepada-Ku, melainkan Aku akan ampuni dosa yang ada padamu dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam, seandainya dosa-dosamu telah mencapai setinggi langit, kemudian engkau meminta ampunan kepada-Ku, niscaya Aku akan mengampunimu, dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam, seandainya engkau datang kepada-Ku dengan membawa kesalahan sepenuh isi bumi, kemudian engkau menemui-Ku dengan tidak menyekutukan sesuatu apapun dengan-Ku, niscaya Aku akan datang kepadamu dengan ampunan sepenuh isi bumi.'" Sanad Tirmidzi - 3463
Jama’ah Sholat Idul Fitri yang di muliakan Allah
Ma’asyiral muslimin Ma’asyiral muslimat
Hadirin sidang idul fitri rahimani warahimakumullah
Diakhir khutbah ini izinkan khatib berwasiat untuk diri khatib dan jamaah semuanya
Wahai saudaraku muslimin dan muslimat
Sesungguhnya Kita juga selaku orang tua, jadilah orang tua yang Amanah pada anak yang Allah titipkan kepada kita.
Bersungguh – sungguhlah, dalam mendidik dan mengasuh anak, anak anak kita adalah amanah dari Allah yang harus dipertanggungjawabkan, kewajiban kita adalah memenuhi kebutuhan fisik, emosional, dan spiritual, serta membentuk karakter dan nilai-nilai anak.
Orang tua harus menjaga Amanah ini dengan sebaik-baiknya, karena Allah menjanjikan balasan pahala yang besar bagi orang-orang yang senantiasa memelihara amanah.
Orang tua harus memperhatikan pendidikan, bimbingan, dan pengasuhan anak, tidak mengabaikan mereka tanpa pendidikan agama dan akhlak
Orang tua harus memberikan contoh yang baik untuk anaknya, karena perilaku orang tua lebih berpengaruh daripada nasihat.
Orang tua harus terus berusaha mendidik anak, walaupun anaknya sudah menikah, peran orang tua dalam mengawasi anak berada di jalan yang benar adalah wajib sampai kematian memisahkan mereka.
Jangan Tinggalkan Anak kita menjadi Lemah Dalam 4 Hal
1. Lemah akidah, ibadah, ilmu, dan ekonominya,
وَلْيَخْشَ الَّذِيْنَ لَوْ تَرَكُوْا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعٰفًا خَافُوْا عَلَيْهِمْۖ فَلْيَتَّقُوا اللّٰهَ وَلْيَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًا
Hendaklah merasa takut orang-orang yang seandainya (mati) meninggalkan setelah mereka, keturunan yang lemah (yang) mereka khawatir terhadapnya. Maka, bertakwalah kepada Allah dan berbicaralah dengan tutur kata yang benar (dalam hal menjaga hak-hak keturunannya).
· Pertama, jangan sampai meninggalkan anak yang lemah akidahnya atau imannya : Akidah merupakan sumber kekuatan, kenyamanan dan kebahagiaan dalam hidup, Orang yg lemah akidahnya mudah sekali terkena virus syirik dan munafik
· Kedua, jangan sampai meninggalkan anak yang lemah ibadahnya : anak yang lemah ibadahnya atau menyia-nyiakan ibadah, maka hidupnya tidak akan Bahagia, dia akan jauh dari Allah, tidak pernah berdoa dan akan bersandar kepada makhluk
· Ketiga, jangan sampai meninggalkan anak yang lemah ilmunya : anak yang lemah ilmunya akan mudah jatuh pada kerusakan urusan dunia dan akhiratnya karena mudah di sesatkan dan tidak punya pegangan ilmu yang benar
· Keempat, jangan meninggalkan generasi yang lemah ekonominya : “Orang tua perlu menyiapkan generasi yang kuat secara ekonomi, agar hidupnya tidak menjadi beban bagi orang lain”
seandainya anak kita laki2 bila kita tinggalkan harta untuknya, akan menjaga kehormatannya di sisi istri dan membuatnya mudah dalam memenuhi tanggung jawabnya pada anak dan istrinya,
seandainya anak kita Wanita, dia tidak akan di remehkan oleh suaminya, dan akan membantunya menjadi istri yang merasa cukup dengan pemberian suaminya. Karena telah memiliki harta untuk memenuhi kebutuhan yang tidak bisa di berikan suaminya
Jama’ah Sholat Idul Fitri yang di muliakan Allah
Secara Umum Sesungguhnya setiap suami, setiap istri, setiap pekerja adalah pemimin dan akan di mintai pertanggung jawabannya
Rasulullah bersabda :
كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ فَالْإِمَامُ رَاعٍ وَهُوَ مَسْئُولٌ وَالرَّجُلُ رَاعٍ عَلَى أَهْلِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ عَلَى بَيْتِ زَوْجِهَا وَهِيَ مَسْئُولَةٌ وَالْعَبْدُ رَاعٍ عَلَى مَالِ سَيِّدِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ أَلَا فَكُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ
Nabi bersabda, "Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalain akan dimintai pertanggungjawabannya. Seorang laki-laki adalah pemimpin atas keluarganya dan ia akan dimintai pertanggungjawabannya. Seorang wanita adalah pemimpin atas rumah suaminya, dan ia pun akan dimintai pertanggungjawabannya. Dan seorang budak juga pemimpin atas atas harta tuannya dan ia juga akan dimintai pertanggungjawabannya. Sungguh setiap kalain adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawabannya." (Hadits Bukhari Nomor 4789)
Wahai para laki -laki, Para ayah dan para suami
Takutlah terhadap Amanah yang ada pada kalian, karena kita laki-laki akan di mintai pertanggung jawaban lebih berat tentang iman dan amal keluarga kita.
مَا مِنْ عَبْدٍ اسْتَرْعَاهُ اللَّهُ رَعِيَّةً فَلَمْ يَحُطْهَا بِنَصِيحَةٍ إِلَّا لَمْ يَجِدْ رَائِحَةَ الْجَنَّةِ
Tidaklah seorang hamba dibebankan tanggung jawab oleh Allah kemudian dia abai, melainkan dia pasti tak mencium aroma surga.” (HR. Bukhari 6617)
Ini adalah berita dan peringatan agar kita laki-laki tidak menzalimi dan bermain-main dengan Amanah berupa istri dan anak yang dalam tanggungannya
Wahai ummahat, ibu2 yang kami cintai
Kami lahir dari Rahim kalian, wahai adik2 wanita kami- jagalah kehormatan kalian, wahai putri-putri kami, wahai istri-istri kami, masuklah kedalam surga dengan menjadi wanita shalihah. Janganlah kalian menjadi Wanita yang kufur
Pernah Rasulullah Seselesainya dari shalat Kusuf (shalat Gerhana), Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda menceritakan surga dan neraka yang diperlihatkan kepada beliau ketika shalat,
وَرَأَيْتُ النَّارَ فَلَمْ أَرَ كَالْيَوْمِ مَنْظَرًا قَطُّ وَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا النِّسَاءَ قَالُوا لِمَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ بِكُفْرِهِنَّ قِيلَ يَكْفُرْنَ بِاللَّهِ قَالَ يَكْفُرْنَ الْعَشِيرَ وَيَكْفُرْنَ الْإِحْسَانَ لَوْ أَحْسَنْتَ إِلَى إِحْدَاهُنَّ الدَّهْرَ ثُمَّ رَأَتْ مِنْكَ شَيْئًا قَالَتْ مَا رَأَيْتُ مِنْكَ خَيْرًا قَطُّ
“Dan aku melihat neraka. Aku belum pernah sama sekali melihat pemandangan seperti hari ini. Dan aku lihat ternyata mayoritas penghuninya adalah para wanita.” Mereka bertanya, “Kenapa para wanita menjadi mayoritas penghuni neraka, ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Disebabkan kekufuran mereka.” Ada yang bertanya kepada beliau, “Apakah para wanita itu kufur kepada Allah?” Beliau menjawab, “(Tidak, melainkan) mereka kufur kepada suami dan mengkufuri kebaikan (suami). Seandainya engkau berbuat baik kepada salah seorang istri kalian pada suatu waktu, kemudian suatu saat ia melihat darimu ada sesuatu (yang tidak berkenan di hatinya) niscaya ia akan berkata, ‘Aku sama sekali belum pernah melihat kebaikan darimu’.” (HR. Bukhari no. 5197 dan Muslim no. 907).
Dan nabi pernah bersabda :
إِنَّ الْفُسَّاقَ هُمْ أَهْلُ النَّارِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَنْ الْفُسَّاقُ قَالَ النِّسَاءُ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَلَسْنَ أُمَّهَاتِنَا وَبَنَاتِنَا وَأَخَوَاتِنَا قَالَ بَلَى وَلَكِنَّهُنَّ إِذَا أُعْطِينَ لَمْ يَشْكُرْنَ وَإِذَا ابْتُلِينَ لَمْ يَصْبِرْنَ
Rasulullah bersabda: " Orang fasiq itu para penghuni neraka." Mereka bertanya, Wahai Rosulullah, siapakah orang yang fasiq itu? Beliau bersabda: "Para wanita" mereka bertanya, Wahai Rasulullah, bukankah mereka itu adalah ibu-ibu kita, saudara- saudara perempuan kita, dan istri-istri kita? (Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam) bersabda: "Ya, sebab mereka jika diberi tidak bersyukur (berterima kasih) dan jika diuji tidak bersabar." (Hadits Ahmad Nomor 15112)
Bersabarlah, dan jagalah hati suami agar selalu ridho terhadap dirimu, jangan buat suamimu marah dan sedih, karena ibadah shalatmu tidak akan diangkat oleh Allah
ثَلَاثَةٌ لَا تُجَاوِزُ صَلَاتُهُمْ آذَانَهُمْ الْعَبْدُ الْآبِقُ حَتَّى يَرْجِعَ وَامْرَأَةٌ بَاتَتْ وَزَوْجُهَا عَلَيْهَا سَاخِطٌ وَإِمَامُ قَوْمٍ وَهُمْ لَهُ كَارِهُونَ
Rasulullah bersabda: "Tiga orang yang salatnya tidak akan melampaui telinga mereka (tidak diterima), yaitu seorang budak yang kabur hingga ia kembali, seorang istri yang bermalam, sementara suaminya sedang murka terhadapnya dan seorang imam suatu kaum, sementara mereka membencinya." Sanad Tirmidzi – 328 – Hasan
Wahai ummahat / wanita2 shalihah
Akan tetapi, terkhusus jika wanita termasuk yang shalihah maka mereka diberi kemuliaan untuk masuk surga melalui semua pintu surga.
Adapun wanita shalihah yang taat pada suami dan rajin melakukan ibadah ketaatan, tentu akan dibalas dengan pahala melimpah. Keutamaannya disebutkan dalam hadits berikut.
“إِذَا صَلَّتْ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا وَصَامَتْ شَهْرَهَا وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا قِيلَ لَهَا ادْخُلِي الْجَنَّةَ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ”.
“Jika seorang wanita menunaikan shalat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya dan menaati suaminya; niscaya akan dikatakan padanya: “Masuklah ke dalam surga dari pintu manapun yang kau mau”. (HR. Ahmad - 1573 dari Abdurrahman bin ‘Auf radhiyallahu’anhu dan dinyatakan hasan oleh Syaikh al-Albany).
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الحَمْدُ
Allahu akbar, Allahu akbar, laa ilaaha illallah wallahu akbar. Allahu akbar walillahil hamd).
Jamaah yang dirahmati Allah, Kembali kepada tema Birrul walidain pada hari yang penuh berkah ini, marilah kita ingat kembali jasa dan pengorbanan orang tua kita. Jika mereka masih hidup, maka berbaktilah dengan sebaik-baiknya. Namun jika mereka telah tiada, jangan pernah berhenti untuk mendoakan dan mengamalkan kebaikan atas nama mereka.
Semoga Allah mengampuni dosa-dosa orang tua kita, melapangkan kubur mereka, dan menjadikan mereka penghuni surga. Semoga kita juga termasuk anak-anak yang selalu berbakti dan tidak melupakan mereka dalam setiap doa.
Semoga khutbah pada pagi hari ini bermanfaat bagi khatib dan jamaah semuanya, Dan semoga Allah memudahkan kita mengamalkan apa yang kita ketahui
Marilah kita tutup khutbah Idul Adha ini dengan do’a. Semoga pada hari yang penuh berkah ini, setiap do’a kita diperkenankan oleh Allah.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
· اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إنك سَمِيعٌ قَرِيبٌ مُجِيبُ الدَّعوَات
· اللهُمَّ اِنَّا نَسْاَلُكَ الجَنَّه وَنَعُوذُ بِكَ مِنَ النَّار
· رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِالْإِيْمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلًّا لِلَّذِيْنَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ إِمَامًا,
· اللَّهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى ، والتُّقَى ، والعَفَافَ ، والغِنَى
· اللَّهُمَّ أَلِّفْ بَيْنَ قُلُوبِنَا، وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِنَا، وَاهْدِنَا سُبُلَ السَّلَامِ، وَنَجِّنَا مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ، وَجَنِّبْنَا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، وَبَارِكْ لَنَا فِي أَسْمَاعِنَا، وَأَبْصَارِنَا، وَقُلُوبِنَا، وَأَزْوَاجِنَا، وَذُرِّيَّاتِنَا، وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ،
اللهُمَّ آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Kami ucapkan, kepada jamaah pondok Makmur, umumnya kaum muslimin Dimana saja berada.. Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 H, Taqabbalallahu minna wa minkum, kullu ‘aamin wa antum bi kheir, salam…