Khutbah Jum'at - Birrul walidayn sifat orang bertakwa

Khutbah Jum'at - Birrul walidayn sifat orang bertakwa

Makmur Hidayat M.Pd.

4/10/20256 min read

Birrul walidayn sifat orang bertakwa

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ لَقَدْ جَاءَتْ رُسُلُ رَبِّنَا بِالْحَقِّ وَنُودُوا أَنْ تِلْكُمُ الْجَنَّةُ أُورِثْتُمُوهَا بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ

وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنَ

قال الله تعالى: اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ.
يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا

Maasyiral muslimin rakhimakumullah!

Hadirin Jamaah Shalat Jumat, yang insya Allah selalu berada dalam naungan rahmat dan hidayah Allah. Tak henti-hentinya kita panjatkan puja dan puji syukur kepada Allah yang telah memberikan kita nikmat iman dan Islam; karunia yang teramat besar yang Allah karuniakan kepada hamba-hamba-Nya. Semoga kita selalu termasuk yang mendapatkan hidayah-Nya hingga berada dalam keadaan Iman dan Islam hingga akhir hayat kita.

Dan tentunya, shalawat serta salam semoga selalu tercurah tak henti-hentinya kepada Nabi Muhammad beserta keluarganya dan para sahabatnya dan kepada umatnya yang mengikutinya.

Mengawali khotbah kali ini, khatib berwasiat kepada diri khatib pribadi & para jemaah sekalian agar senantiasa meningkatkan kualitas keimanan & ketakwaan kepada Allah,

Jama’ah Sholat Jum’at yang di muliakan Allah

Kita telah keluar dari sebuah bulan, yang penuh dengan keberkahan yaitu Ramadhan, Hari ini di bulan syawal adalah momentum bagi kita untuk memperbaiki diri, salah satunya kembali membersihkan hati, dan memperbaiki hubungan, terutama dengan kedua orang tua kita.

Salah satu kewajiban terbesar seorang muslim setelah beribadah kepada Allah adalah berbakti kepada orang tua.

Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:

وَقَضَى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا

Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya.” (QS. Al Isra’: 23)

Allah Ta’ala juga berfirman,

وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ

Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun . Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” (QS. Luqman: 13-14)

وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ اِحْسَانًا ۗحَمَلَتْهُ اُمُّهٗ كُرْهًا وَّوَضَعَتْهُ كُرْهًا ۗ

“Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula)…” (QS. Al-Ahqaf: 15)

Jemaah yang dimuliakan Allah, oleh karena itu berbakti kepada orang tua adalah salah satu tanda keimanan dan ketaatan kita kepada Allah.

Jemaah yang dimuliakan Allah, Orang tua kita mati2an mencukupi kebutuhan kita, bahkan ketika masih kecil, mereka mempersiapkan semua kebutuhan kita sampai kita dewasa, bahkan mereka fikirkan bekal apa yang mereka tinggalkan jika meraka mati untuk kita sebagai anak-anaknya. Oleh karena itu, jasanya sangat sulit sekali untuk dibalas, walaupun dengan memikulnya untuk berhaji/umrah tawaf memutari Ka’bah.

Diriwayatkan Dari Abi Burdah, ia melihat Ibnu ‘Umar dan seorang penduduk Yaman yang sedang thawaf di sekitar Ka’bah sambil menggendong ibunya di punggungnya. -Orang itu bersenandung,

إِنِّي لَهَا بَعِيْرُهَا الْمُـذِلَّلُ – إِنْ أُذْعِرْتُ رِكَابُهَا لَمْ أُذْعَرُ

Sesungguhnya diriku adalah tunggangan ibu yang sangat patuh.
Apabila tunggangan yang lain lari, maka aku tidak akan lari.

ثُمَّ قَالَ : ياَ ابْنَ عُمَرَ أَتَرَانِى جَزَيْتُهَا قَالَ : لاَ وَلاَ بِزَفْرَةٍ وَاحِدَةٍ

Orang itu lalu berkata, “Wahai Ibnu Umar apakah aku telah membalas budi kepadanya?” Ibnu Umar menjawab, “Engkau belum membalas budinya, walaupun setarik napas yang ia keluarkan ketika melahirkan.” (Adabul Mufrod no. 11. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih secara sanad)

Jama’ah Sholat Jum’at yang di muliakan Allah

Sebagai anak, kita juga wajib mematuhi orang tua selama tidak bertentangan dengan syariat agama. Bila sudah dewasa, kita bantu untuk memenuhi kebutuhan mereka tanpa diminta, misalnya membantu secara finansial, waktu dan tenaga kita.

Seorang anak wajib menghormati, mencintai, dan merawat kedua orang tuanya, baik ketika mereka masih hidup bahkan wajib berbakti kepada orang tua setelah mereka wafat dengan menjadi anak shalih.

Jamaah yang berbahagia, mari kita ingat-ingat kembali sabda Rasulullah:

رِضَا اَللَّهِ فِي رِضَا اَلْوَالِدَيْنِ, وَسَخَطُ اَللَّهِ فِي سَخَطِ اَلْوَالِدَيْنِ

“Rida Allah tergantung kepada keridaan orang tua, dan murka Allah tergantung pada murka orang tua.” Sanad Tirmidzi – 1821

Hadis ini mengingatkan bahwa jika kita ingin hidup penuh berkah dan mendapatkan ridha Allah, maka kita harus berusaha sebaik mungkin untuk berbakti kepada orang tua.

Jangan sia-siakan orang tua kita yang masih hidup, maksudnya jangan engkau tahan baktimu, untuk menjenguknya, dan jika rumahmu berpisah dan engkau dalam perantauan, tetap tanyakan kabarnya, kebutuhannya minimal dengan bersapa dengan telfon.

Dan jika dia dalam penjagaanmu, senangkan dia setiap hari, dengan perilaku dan lisan yang mulia, raihlah surga dengan doa dari orang tua kita :

الْوَالِدُ أَوْسَطُ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ فَإِنْ شِئْتَ فَأَضِعْ ذَلِكَ الْبَابَ أَوْ احْفَظْهُ

Rasulullah bersabda: “Orang tua adalah pintu surga yang paling tengah. Jika kamu mau, sia-siakanlah pintu tersebut atau jagalah.” Sanad Tirmidzi – 1822

Rasulullah juga bersabda :

ثَلَاثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ لَا شَكَّ فِيهِنَّ دَعْوَةُ الْوَالِدِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ

Rasulullah bersabda, “Tiga doa yang akan dikabulkan, dan tidak diragukan padanya, yaitu: doa orang tua, doa orang yang bersafar, dan doa orang yang dizalimi.” Sanad Abu Daud – 1313 – Hasan

Jama’ah Sholat Jum’at yang di muliakan Allah

Orangtua kita adalah bagian penting dalam kehidupan kita, bagi kita para pria sosok seorang ibu kita tetaplah wanita pertama yang kita nomor satukan dalam kehidupan kita, meskipun kita telah menikah dan memiliki istri.

قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِي قَالَ أُمُّكَ قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ أُمُّكَ قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ أُمُّكَ قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ أَبُوكَ

Pernah ada seseorang yang datang kepada Rasulullah seraya berkata: “Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak kuberikan bakti kepadanya?” Beliau menjawab: “Ibumu.” Ia bertanya lagi: “Kemudian siapa?” Beliau menjawab: “Ibumu.” Ia bertanya lagi: “Kemudian siapa lagi?” Beliau menjawab: “Ibumu.” Ia bertanya lagi: “Kemudian siapa?” Beliau menjawab: “Kemudian ayahmu.” Sanad Bukhari – 5514

Seorang Wanita juga pernah datang kepada Rasulullah,

قلت يا رسول الله أيُّ الناسِ أعظمُ حقًا على المرأةِ؟ قال: زوجُها قلتُ: فأيُّ الناسِ أعظمُ حقًا على الرجلِ؟ قال: أمُّه.

“Ya Rasulullah, siapakah orang yang paling besar haknya terhadap seorang wanita?
Rasulullah menjawab : “Suaminya”, Aku bertanya : “siapakah orang yang paling besar haknya terhadap seorang laki-laki?” Rasulullah menjawab : “Ibunya”
(HR. AlHakim dan An-Nasaa’i) HR. Al-Hakim (7244) dan An-Nasaa’i (9148), dishahihkan oleh Al-Hakim

Ma’asyiral muslimin, wal muslimat

Berbuat baiklah kepada orang tua kita, berlemah lembutlah, penuhilah kebutuhan makanan nya, jadikan ibunda kita itu sebagai orang yang paling utama dalam hidup kita, karena orang tua kita adalah pintu surga bagi kita :

أَنَّ جَاهِمَةَ جَاءَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَدْتُ أَنْ أَغْزُوَ وَقَدْ جِئْتُ أَسْتَشِيرُكَ فَقَالَ

هَلْ لَكَ مِنْ أُمٍّ قَالَ نَعَمْ قَالَ فَالْزَمْهَا فَإِنَّ الْجَنَّةَ تَحْتَ رِجْلَيْهَا

Bahwasanya Jahimah pernah datang kepada Nabi seraya berkata: “Wahai Rasulullah, aku ingin berperang, sementara aku datang untuk meminta petunjukmu. Beliau pun bertanya: “Apakah engkau masih memiliki ibu?” Ia menjawab: “Ya” Beliau bersabda: “Jagalah dia, karena surga itu di bawah kedua kakinya.” Sanad Nasa’i – 3053 Hasan shahih

Ibnu umar juga menasihati sahabatnya untuk mengurus orang tua

قَالَ لِي ابْنُ عُمَرَ : أَتَفْرَقُ النَّارَ، وَتُحِبُّ أَنْ تَدْخُلَ الْجَنَّةَ؟ قُلْتُ : إِي وَاللَّهِ، قَالَ : أَحَيٌّ وَالِدُكَ؟ قُلْتُ : عِنْدِي أُمِّي، قَالَ : فَوَاللَّهِ لَوْ أَلَنْتَ لَهَا الْكَلامَ، وَأَطْعَمْتَهَا الطَّعَامَ، لَتَدْخُلَنَّ الْجَنَّةَ مَا اجْتَنَبْتَ الْكَبَائِرَ

Ibnu Umar berkata, kepadaku, “Apakah engkau takut dari neraka dan ingin masuk surga?” Saya berkata, “Apa benar, demi Allah?,” Ibnu Umar berkata, “Apakah orang tuamu masih hidup?” Saya menjawab, “Ibu saya masih hidup.” Ibnu Umar berkata, “Demi Allah! sekiranya engkau berbicara lemah lembut kepadanya dan memberi makan kepadanya, maka niscaya engkau benar-benar akan masuk surga selama dosa-dosa besar itu dijauhi.” Shahih, dalam kitab Ash-Shahihah (2898), ADABUL MUFRAD no 8

Jama’ah Sholat Jum’at yang di muliakan Allah

Akhirnya, kita memohon kepada Allah agar diberi hidayah taufiq-Nya agar kita menjadi anak yang shalih dan berbakti kepada orang tua kita yang hidup atau yang sudah wafat dengan banyak mendoakan dan beramal shalih, bersedekah atas Namanya, semoga kita di hindarkan dari sifat durhaka, semoga kita di wafatkan dalam husnul khatimah dan kelak di kumpulkan bersama orang tua kita di dalam surga.

أَقُوْلُ قَوْليِ هذَا أَسْتَغْفِرُ اللهَ ليِ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتِ وَالمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

KHUTBAH – kedua

الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله، نبينا محمد و آله وصحبه ومن والاه، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أنَّ محمّداً عبده ورسوله

Hadirin jamaah Jum’at rahimakumullah, Allah berfirman :

Jama’ah Sholat Jum’at yang di muliakan Allah

Cintailah orang tua kita, sesuai dengan kemampuan kita, atau jika kita tidak bisa saat ini membahagiakan dengan financial, waktu, tenaga kita, minimal jangan menyakitinya,

Diantaranya jaga Lisan agar Tidak membentak / menghardik orang tua dan hendaklah menghiasinya dengan perkataan yang mulia kepada orang tua kita. itulah bentuk berbuat baik kepada orang tua,

Allah berfirman :

۞ وَقَضٰى رَبُّكَ اَلَّا تَعْبُدُوْٓا اِلَّآ اِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسٰنًاۗ اِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ اَحَدُهُمَآ اَوْ كِلٰهُمَا فَلَا تَقُلْ لَّهُمَآ اُفٍّ وَّلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيْمًا

Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, serta ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik. (Q.S Al israa : 23)

Sekadar mengucapkan kata ah kepada orang tua tidak dibolehkan, apalagi memperlakukan mereka dengan lebih kasar.

Apalagi sampai membuat menangis karena ucapan atau perilaku kita, Ibnul Jauziy berkata :

إِبْكَاءُ الوَالِدَيْنِ مِنَ العُقُوْقِ

“Membuat orang tua menangis termasuk bentuk durhaka pada orang tua.” (Birr Al-Walidain, hlm. 8, Ibnul Jauziy)

Jama’ah Sholat Jum’at yang di muliakan Allah

Maafkan kekurangannya, kurang perhatiannya terhadap anak, kebakhilannya terhadap harta, kekasarannya, karena itu sungguh adalah ujian bagi seorang anak, dan termasuk di antara tanda orang bertakwa adalah memaafkan kesalahan manusia

Allah berfirman di dalam surat Ali Imran : 133-134 :

۞ وَسَارِعُوْٓا اِلٰى مَغْفِرَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمٰوٰتُ وَالْاَرْضُۙ اُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْنَۙ

Bersegeralah menuju ampunan dari Tuhanmu dan surga (yang) luasnya (seperti) langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa,

الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ فِى السَّرَّۤاءِ وَالضَّرَّۤاءِ وَالْكٰظِمِيْنَ الْغَيْظَ وَالْعَافِيْنَ عَنِ النَّاسِۗ وَاللّٰهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَۚ

(yaitu) orang-orang yang selalu berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, orang-orang yang mengendalikan kemurkaannya, dan orang-orang yang memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan.

Jama’ah Sholat Jum’at yang di muliakan Allah

Dan untuk orang tua kita yang sudah wafat, banyaklah mendoakan ampunan untuk orang tua kita,

Diantara Doa yang bisa di baca adalah sebagai berikut,

رَّبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيٰنِيْ صَغِيْرًاۗ

Rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, “Wahai Tuhanku, sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua (menyayangiku ketika) mendidik aku pada waktu kecil.” (Q.S Al israa : 24)

Perbanyak doa,

أَللّـهُمَّ أَعْتِقْ رِقاَبَناَ وَرِقاَبَ آباَئِناَ وَأُمَّهاَتِناَ مِنَ النَّارِ

Allahumma ‘atiq riqaabana wa ‘riqaba abaa’ina wa ummahatina minan naar”

Ya Allah, bebaskanlah kami dan leher ayah ibu kami dari api neraka

Karena doa seorang anak yang memohonkan ampun untuk orang tua nya, sangat bermanfaat.

Rasulullah bersabda

وَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ الرَّجُلَ لَتُرْفَعُ دَرَجَتُهُ فِي الْجَنَّةِ فَيَقُولُ أَنَّى هَذَا فَيُقَالُ بِاسْتِغْفَارِ وَلَدِكَ لَكَ

Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya seseorang akan di angkat derajatnya di surga, lalu orang tersebut akan bertanya, 'Bagaimana ini bisa terjadi?' lalu dijawab, 'Karena anakmu telah memohonkan ampun untukmu.'" Ashim bin bahdalah Abi An Najud Sanad Ibnu Majah – 3650 sanad hasan

Jama’ah Sholat Jum’at yang di muliakan Allah

marilah kita ingat kembali jasa dan pengorbanan orang tua kita. Jika mereka masih hidup, maka berbaktilah dengan sebaik-baiknya. Namun jika mereka telah tiada, jangan pernah berhenti untuk mendoakan dan mengamalkan kebaikan atas nama mereka.

Semoga Allah mengampuni dosa-dosa orang tua kita, melapangkan kubur mereka, dan menjadikan mereka penghuni surga. Semoga kita juga termasuk anak-anak yang selalu berbakti dan tidak melupakan mereka dalam setiap doa.

Semoga khutbah pada pagi hari ini bermanfaat bagi khatib dan jamaah semuanya,

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

  • اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إنك سَمِيعٌ قَرِيبٌ مُجِيبُ الدَّعوَات

  • اللهُمَّ اِنَّا نَسْاَلُكَ الجَنَّه وَنَعُوذُ بِكَ مِنَ النَّار

  • رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِالْإِيْمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلًّا لِلَّذِيْنَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ إِمَامًا,

  • اللَّهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى ، والتُّقَى ، والعَفَافَ ، والغِنَى

  • اللَّهُمَّ أَلِّفْ بَيْنَ قُلُوبِنَا، وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِنَا، وَاهْدِنَا سُبُلَ السَّلَامِ، وَنَجِّنَا مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ، وَجَنِّبْنَا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، وَبَارِكْ لَنَا فِي أَسْمَاعِنَا، وَأَبْصَارِنَا، وَقُلُوبِنَا، وَأَزْوَاجِنَا، وَذُرِّيَّاتِنَا، وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ،

اللهُمَّ آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

عباد الله:

إِنَّ اللَّـهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَىٰ وَيَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ ۚ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ ﴿٩٠﴾
فَاذْكُرُوا الله العَظِيْمَ يَذْكُرْكُم، وَاشْكُرُوهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُم،

ولذِكرُ الله أكبَر