Khutbah Jum'at - Keutamaan Bulan Ramadhan
Khutbah Jum'at - Keutamaan Bulan Ramadhan Masjid Oppo 08 Maret 2024
KHUTBAH JUM'ATHOME
Makmur Hidayat M.Pd.
3/12/20245 min read


Keutamaan Bulan Ramadhan
Khutbah Pertama :
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْه ُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. قال الله تعالى: اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ.
يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا
Maasyiral muslimin rakhimakumullah!
Hadirin Jamaah Shalat Jumat, yang insya Allah selalu berada dalam naungan rahmat dan hidayah Allah. Tak henti-hentinya kita panjatkan puja dan puji syukur kepada Allah yang telah memberikan kita nikmat iman dan Islam; karunia yang teramat besar yang Allah karuniakan kepada hamba-hamba-Nya. Semoga kita selalu termasuk yang mendapatkan hidayah-Nya hingga berada dalam keadaan Iman dan Islam hingga akhir hayat kita.
Dan tentunya, shalawat serta salam semoga selalu tercurah tak henti-hentinya kepada Nabi Muhammad beserta keluarganya dan para sahabatnya dan kepada umatnya yang mengikutinya.
Mengawali khotbah kali ini, khatib berwasiat kepada diri khatib pribadi & para jemaah sekalian agar senantiasa meningkatkan kualitas keimanan & ketakwaan kepada Allah,
Sidang salat Jumat yang dirahmati Allah
Tak terasa saat ini kita telah berada pada Jumat terakhir di bulan sya’ban, dan menuju bulan yang penuh keberkahan, yaitu Ramadhan.
Rasulullah bersukacita menyambut bulan Ramadhan dengan sabdanya:
أَتَاكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌ مُبَارَكٌ فَرَضَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ تُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَتُغْلَقُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَحِيمِ وَتُغَلُّ فِيهِ مَرَدَةُ الشَّيَاطِينِ، فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ
"Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan yang diberkahi, Allah telah mewajibkan padamu berpuasa di bulan itu. Dalam bulan itu dibukalah pintu-pintu langit, dan ditutuplah pintu-pintu neraka, dan syaitan-syaitan dibelenggu. Pada bulan itu terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. Siapa yang tidak memperoleh kebajikan di malam itu, maka ia tidak memperoleh kebajikan apapun.” (Hadits Shahih, Riwayat al-Nasa`i: 2079 dan Ahmad: 8631. dengan redaksi hadits dari al-Nasa’i)
Ramadhan adalah bulan yang agung, bulan yang mulia dan penuh dengan pahala, dan ampunan dari Allah subhanahu wa ta'ala, jika kita mengamalkan ibadah didalamnya dengan iman dan mengharapkan pahala di sisi Allah.
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda,
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا فَإِنَّهُ يُغْفَرُ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
"Barang siapa berpuasa Ramadan karena iman dan mengharap pahala, maka sesungguhnya dosa-dosanya yang lalu dan yang akan datang akan diampuni." (HR. Ahmad: 8920) - https://hadits.in/ahmad/8920
Begitu banyak ampunan di bulan Ramadhan, sehingga apabila ada yang tidak diampuni di bulan Ramadhan dan tidak mendapatkan pahala sedikitpun dibulan Ramadhan, maka sungguh sangat merugi,
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda,
رَغِمَ أَنْفُ عَبْدٍ – أَوْ بَعُدَ – دَخَلَ عَلَيْهِ رَمَضَانُ فَلَمْ يُغْفَرْ لَهُ
“Celakalah seorang hamba yang mendapati bulan Ramadhan kemudian Ramadhan berlalu dalam keadaan dosa-dosanya belum diampuni.” [HR. Ahmad, shahih]
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda :
رُبَّ صَائِمٍ حَظُّهُ مِنْ صِيَامِهِ الجُوْعُ وَالعَطَش
“Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga.” (HR. Ath Thobroniy dalam Al Kabir dan sanadnya tidak mengapa. Syaikh Al Albani dalam Shohih At Targib wa At Tarhib no. 1084 mengatakan bahwa hadits ini shohih ligoirihi –yaitu shohih dilihat dari jalur lainnya)
Sidang salat Jumat yang dirahmati Allah
Dalam berpuasa, umat islam dituntut agar dapat meningkatkan kesabaran, keikhlasan, menghadapi ujian mental dan fisik. Menghadapi Rasa haus dan lapar dikala berpuasa, kita juga dituntut dapat meningkatkan solidaritas sosial terhadap orang-orang miskin, anak yatim, dan orang2 yang ditimpa kesulitan.
Allah juga telah sediakan ramadhan untuk kita gunakan siangnya berpahala dengan puasa, dan malamnya berpahala dengan dihidupkan untuk ibadah
Allah akan membalas ibadah siang dan malam yang kita lakukan dengan penuh kesabaran di bulan ramadhan, disebutkan dalam hadits Qudsi:
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلَّا الصِّيَامَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ وَالصِّيَامُ جُنَّةٌ وَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلَا يَرْفُثْ وَلَا يَصْخَبْ فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّي امْرُؤٌ صَائِمٌ
Allah Azza wa Jalla berfirman: “Setiap amal seorang manusia adalah untuk dirinya sendiri kecuali puasa. Puasa itu untuk-Ku dan Aku akan memberikan balasan kepadanya. Puasa itu adalah perisai, karena itu apabila salah seorang di antaramu berpuasa, janganlah mengucapkan perkataan yang buruk dan keji, jangan membangkitkan syahwat dan jangan pula mendatangkan kekacauan. Apabila ia dimaki atau ditantang seseorang, maka katakanlah: Aku sedang berpuasa,..”. (Hadits Shahih, riwayat al-Bukhari: 1771).
▬▬•◇✿◇•▬▬
Sidang salat Jumat yang dirahmati Allah
Akankah ramadhan ini menjadikan kita sampai derajat takwa
disisi Allah, atau ramadhan menjadi hal yang sia2 bagi kita
Sebagian tempat, ramadhan hanya menjadi euforia, , atau ada juga yang menjalani ramadhan hal yang Biasa saja, yg siangnya hanya tidur, malamnya disia2kan atau bahkan menjadi jengkel karena kenikmatan diluar ramadhan terputus
Jamaah yang di Rahmati Allah
Di bulan Ramadhan terdapat keutamaan yang besar, diantaranya :
Pahala yang besar bagi Orang yang memdapatkan puasa ramadhan, dan beribadah dengan baik, diantaranya :
Bisa melampaui orang yang mati syahid
Thalhah bin Ubaidillah radhiyallahu anhu mengisahkan,
“Ada dua orang dari kabilah Baliy datang menghadap Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Mereka berdua masuk Islam pada waktu yang sama. Namun, salah satu dari mereka lebih bersungguh-sungguh beribadah daripada yang satunya. Suatu ketika, orang yang lebih rajin beribadah ikut berjihad dan wafat memperoleh syahid. Adapun yang satunya, dia hidup setahun lebih lama, kemudian wafat.
Thalhah bin Ubaidillah radhiyallahu‘anhu melanjutkan ceritanya...
“Suatu malam, aku bermimpi. Dalam mimpiku, aku sedang berada di pintu jannah (surga) dan bertemu dengan dua orang yang sudah wafat tersebut. Tiba-tiba,ada sosok yang keluar dari dalam jannah (surga). Dia mengizinkan orang yang meninggal setahun lebih lama untuk masuk ke dalam jannah (surga). Kemudian, sosok itu keluar lagi dari dalam jannah (surga) lalu dia mengizinkan orang yang wafat dalam jihad untuk masuk ke dalam jannah (surga). Dia pun menghampiriku seraya mengatakan, ‘Kembalilah! Sekarang belum waktumu.’”
أPada pagi harinya, Thalhah menceritakan mimpinya kepada para sahabat. Setelah mendengarnya, mereka pun heran dengan mimpi Thalhah. Akhirnya hal tersebut sampai kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dan para sahabat pun memperbincangkannya kepada beliau
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
“Apa yang membuat kalian heran?
Mereka mengatakan,“Wahai Rasulullah, orang yang lebih dahulu wafat adalah orang yang lebih bersungguh-sungguhberibadah dan wafat dalam syahid di medan jihad. Namun, (mengapa) justru orang yang kedua lebih dahulu diizinkan masuk ke dalam jannah (surga) sebelum orang yang pertama?”
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bertanya,“Bukankah orang yang kedua hidup setahun lebih lama daripada orangyang pertama?”
Para sahabat menjawab, “Benar."
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam kembali bertanya, “Bukankah orang yang kedua menjumpai bulanRamadhan, lalu dia berpuasa, shalat demikian dan demikian, dengan melakukan sujud demikian dan demikian;dalam setahun?”
Para sahabat menjawab, “Benar.”
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,“Sungguh, antara mereka berdua, jaraknya lebih jauh daripada langit dan bumi.”
(HR.Ibnu Majah no. 3925. Hadits ini dinilai sahih oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Ibni Majah no. 3185) https://hadits.in/ahmad/1329
Dari hadits di atas, kita bisa ketahui bahwa orang yang meninggal dunia dalam keadaan syahid di medan perang, bisa dilampaui oleh orang yang berhasil berjumpa dengan Ramadhan dan memanfaatkan waktu sebaik mungkin di bulan Ramadhan tersebut. Semua amal sholih di bulan Ramadhan itu begitu istimewa ganjarannya.
Oleh karena itu Sebuah kesempatan emas jika kita bisa maximal dalam ibadah di bulan ramadhan, dosa2 nya akan di gugurkan, pahalanya di lipat gandakan
Maásyiral muslimin
Sidang salat Jumat
yang dirahmati Allah
Akhirnya setelah semua pembahasan diatas
Mudah-mudahan kita semua termasuk hamba mukmin yang menemui ramadhan, maximal ibadah di bulan ramadhan, dan keluar dari ramadhan dengan dosa yang di ampuni dan ibadah yang diterima oleh Allah,
Amiin ya mujibas sa’ilin.
أَقُوْلُ قَوْليِ هذَا أَسْتَغْفِرُ اللهَ ليِ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتِ وَالمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
KHUTBAH – kedua
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله، نبينا محمد و آله وصحبه ومن والاه، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أنَّ محمّداً عبده ورسوله
Terdapat nasihat bermanfaat dari hadits Nabi shallallahu alaihi wasallam, agar hati kita hidup.
Dari Abu Ayyub al-Anshâri Radhiyallahu anhu. Dalam hadits itu diberitakan bahwa ada seorang laki-laki mendatangi Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu mengatakan:
إِذَا قُمْتَ فِي صَلَاتِكَ فَصَلِّ صَلَاةَ مُوَدِّعٍ وَلَا تَكَلَّمْ بِكَلَامٍ تَعْتَذِرُ مِنْهُ غَدًا وَاجْمَعْ الْإِيَاسَ مِمَّا فِي يَدَيْ النَّاسِ
Berilah aku nasehat dengan ringkas! (dalam riwayat lain) Ajarilah aku denganringkas! Lalu Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
“Jika kamu berdiri hendak melaksanakan shalat,maka shalatlah sebagaimana shalat orang yang pergi selamanya"
Janganlah kamu mengucapkan satu perkataan yang kamu akan meminta maaf karenanya pada esok harinya"
bertekadlah untuk tidak mengharapkan apa yang dimiliki orang lain.”
[HR. Imam Ahmad, no. 23498 dan Ibnu Majah, no. 4171. Lihat as-Shahihah, no. 401
Pelajaran dari hadits di atas :
•Jika kita memposisikan diri akan berpisah, akan pergi jauh maka akan melakukan sesuatu yang terbaik,tanamkan dalam hati setiap sholat,bahwa bisa jadi ini sholat terakhir kita, kita tidak akanbisa sholat lagi. Orang yang punya pemahaman ini akan bersungguh-sungguh melakukan ibadah sholat yang dia lakukan. Dia akan bersungguh-sungguh dalam rukuk, sujud,dan setiap rukun-rukun dan wajib-wajib sholat ditunaikan dengan sebaik mungkin.
•Kita bisa pula asumsikan nasihat itu untuk setiap ibadah kita di bulan Ramadhan,ada kesadaran bahwa boleh jadi ini adalah Ramadhan terakhir, maka sebelum menghadap Allah ta’ala kita maksimalkan setiap ibadah di bulan Ramadhan,puasa yang berkualitas, sholat yang berkualitas,sholat malam yang bekualitas, sedekah yang berkualitas dll
Hadirin jamaah Jum’at rahimakumullah, akhirnya… Allah berfirman