


Mengenal Alam Jin (Pertemuan 1)
Pertemuan awal membahas Alam Jin dalam sudut pandang islam
Makmur Hidayat M.Pd.
12/3/202411 min read


MENGENAL JIN
1. Kita harus beriman tentang adanya jin
الَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيْمُوْنَ الصَّلٰوةَ وَمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَ ۙ
(yaitu) orang-orang yang beriman pada yang gaib, menegakkan salat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka,(Q.S Al Baqarah : 3)
Allah menjelaskan bahwa manusia diciptakan dari unsur tanah, sedankan Jin diciptakan dari api yang sangat panas sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur'an "...
وَالْجَاۤنَّ خَلَقْنٰهُ مِنْ قَبْلُ مِنْ نَّارِ السَّمُوْمِ
Dan kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas." (QS Al-Hijr: 27). Ayat lain: "...
وَخَلَقَ الْجَاۤنَّ مِنْ مَّارِجٍ مِّنْ نَّارٍۚ
Dan Kami telah menciptakan jin dari nyala api." (QS Ar-Rahman: Ayat 15)
Sebagaimana halnya manusia, Jin juga diperintahkan untuk menyembah Allah. Hal ini diterangkan dalam Al-Qur'an, Allah berfirman:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ
"Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka mengabdi (beribadah) kepada-Ku." (QS adz-Dzariyat: Ayat 56)
2. Setan ada dari golongan jin dan manusia
وَكَذٰلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا شَيٰطِيْنَ الْاِنْسِ وَالْجِنِّ
Demikianlah (sebagaimana Kami menjadikan bagimu musuh) Kami telah menjadikan (pula) bagi setiap nabi musuh yang terdiri atas setan-setan (berupa) manusia dan jin. ( Q.S Al Anám 112 )
Pada ayat lain, Allah berfirman:
وَّاَنَّا مِنَّا الصّٰلِحُوْنَ وَمِنَّا دُوْنَ ذٰلِكَۗ كُنَّا طَرَاۤىِٕقَ قِدَدًاۙ
"Dan sesungguhnya di antara kami (Jin) ada yang saleh dan ada (pula) kebalikannya. Kami menempuh jalan yang berbeda-beda." (QS. Al-Jinn Ayat 11)
Maksudnya, makhluk Jin menempuh jalan berbeda-beda. Ada yang Islam, mengerjakan amal saleh dan taat kepada Allah
3. Hukum asal manusia tidak boleh berlindung pada bangsa jin
Ada nya Kerjasama jin dan manusia adalah menambah kesesatan
وَّاَنَّهٗ كَانَ رِجَالٌ مِّنَ الْاِنْسِ يَعُوْذُوْنَ بِرِجَالٍ مِّنَ الْجِنِّ فَزَادُوْهُمْ رَهَقًاۖ
Sesungguhnya ada beberapa orang laki-laki dari (kalangan) manusia yang meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki dari (kalangan) jin sehingga mereka (jin) menjadikan mereka (manusia) bertambah sesat. (Q.S Al jin : 6)
4. Bentuk Jin yang di jelaskan dalam hadits
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خُلِقَتْ الْمَلَائِكَةُ مِنْ نُورٍ وَخُلِقَ الْجَانُّ مِنْ مَارِجٍ مِنْ نَارٍ وَخُلِقَ آدَمُ مِمَّا وُصِفَ لَكُمْ
Rasulullah ﷺ bersabda, "Malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari api yang menyala-nyala dan Adam diciptakan dari sesuatu yang telah disebutkan (ciri-cirinya) untuk kalian." Sanad Muslim – 5314
Adapun manusia dari tanah berbagai warna
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ خَلَقَ آدَمَ مِنْ قَبْضَةٍ قَبَضَهَا مِنْ جَمِيعِ الْأَرْضِ فَجَاءَ بَنُو آدَمَ عَلَى قَدْرِ الْأَرْضِ جَاءَ مِنْهُمْ الْأَبْيَضُ وَالْأَحْمَرُ وَالْأَسْوَدُ وَبَيْنَ ذَلِكَ وَالْخَبِيثُ وَالطَّيِّبُ وَالسَّهْلُ وَالْحَزْنُ وَبَيْنَ ذَلِكَ
Nabi ﷺ beliau bersabda, "Allah 'Azza wa Jalla menciptakan Adam dari segenggam (tanah) yang Dia genggam dari seluruh bumi. Maka anak keturunan adam sesuai dengan bagian tanah yang ada, ada yang berkulit putih, merah, hitam atau berkulit antara warna-warna itu. Kemudian ada yang buruk, baik, mudah, sedih dan ada yang campuran diantara itu." Sanad Ahmad – 18761 ISNAD SHAHIH dan di-shaḥīḥ-kan oleh al-Albānī di dalam Shaḥīḥ-ul-Jāmi‘ (1755)
Adapun bentuk jin didalam hadits Jin ada 3 jenis
A. Dari Abu Tsa’labah Al-Khasysyaniy ia berkata : Telah bersabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam :
الجن ثلاثة أصناف : صنف لهم أجنحة يطيرون في الهواء. وصنف حيات وعقراب، وصنف يحلون ويظعنون
“Jin itu ada 3 (tiga) macam jenis : (1) Jenis yang mempunyai sayap dan terbang di udara, (2) jenis ular dan kalajengking, serta (3) jenis yang menetap dan berpindah-pindah/nomaden”.[ Diriwayatkan Ath-Thabarani, Al-Haakim, dan Al-Baihaqiy dalam Al-Asmaa’ wash-Shifaat dengan sanad shahih. Dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam Shahiihul-Jaami’ (no. 3114).]
Diantara jin ada yang menjelma menjadi ular
Syaikh wahid abdussalam bali membawakan hadits :
jin bisa menyerupai bentuk manusia dan binatang, seperti ular, kalajengking, unta, sapi, kambing, kuda, keledai buruk dan anak-anak. Pernyataan ini merujuk pada sabda rasulullah:
الحيَّاتُ مَسْخُ الجِنِّ صورَةً ، كَما مُسِخَتْ القِردَةُ و الخنازِيرُ من بَنِي إسرائِيلَ
الراوي : عبدالله بن عباس | المحدث : الألباني | المصدر : صحيح الجامع
“Ular adalah jadian jin” (H.R Ibnu Hibban, Thabrani dan disahihkan oleh Al-Hakim).
Ibnu taymiah dalam kitab “risalatul jinni” mengatakan
Jin bisa menyerupai bentuk manusia, binatang seperti ular, kalajengking, onta, sapi, kaambing, kuda, keledai, burung dan keturunan anak adam
Diantara hadits, jin menampakan diri dan bertangan seperti anjing
قَالَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْعُودٍ لَقِيَ رَجُلٌ مِنْ أَصْحَابِ مُحَمَّدٍ رَجُلًا مِنْ الْجِنِّ فَصَارَعَهُ فَصَرَعَهُ الْإِنْسِيُّ
Seorang sahabat Muhammad bertemu seseorang dari bangsa jin. Lalu ia bergulat dengannya dan ternyata seseorang dari bangsa manusia dapat mengalahkannya.
فَقَالَ لَهُ الْإِنْسِيُّ إِنِّي لَأَرَاكَ ضَئِيلًا شَخِيتًا كَأَنَّ ذُرَيِّعَتَيْكَ ذُرَيِّعَتَا كَلْبٍ فَكَذَلِكَ أَنْتُمْ مَعْشَرَ الْجِنِّ أَمْ أَنْتَ مِنْ بَيْنِهِمْ كَذَلِكَ قَالَ لَا وَاللَّهِ إِنِّي مِنْهُمْ لَضَلِيعٌ
Lalu seseorang dari bangsa manusia berkata kepadanya; Sesungguhnya aku melihatmu begitu lemah lagi kurus, seakan-akan kedua lenganmu seperti lengan anjing. Seperti itulah kalian hai bangsa jin. Apakah kamu di antara jin-jin lain seperti itu? Ia menjawab, Tidak demi Allah, sesungguhnya aku termasuk yang kuat dari mereka,
وَلَكِنْ عَاوِدْنِي الثَّانِيَةَ فَإِنْ صَرَعْتَنِي عَلَّمْتُكَ شَيْئًا يَنْفَعُكَ قَالَ نَعَمْ قَالَ تَقْرَأُ { اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ } قَالَ نَعَمْ
tetapi temuilah aku kedua kalinya. Jika kamu dapat mengalahkanku lagi, maka aku akan mengajarkan sesuatu yang bermanfaat bagimu. Ia berkata, Baik. Ia berkata, Kamu membaca ayat: ALLAHU LAAILAAHA ILLA HUWAL HAYYUL QAYYUM (Allah tidak ada Ilah melainkan Dia Yang Mahahidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya). Ia berkata, Baik.
قَالَ فَإِنَّكَ لَا تَقْرَؤُهَا فِي بَيْتٍ إِلَّا خَرَجَ مِنْهُ الشَّيْطَانُ لَهُ خَبَجٌ كَخَبَجِ الْحِمَارِ ثُمَّ لَا يَدْخُلُهُ حَتَّى يُصْبِحَ قَالَ أَبُو مُحَمَّد الضَّئِيلُ الدَّقِيقُ وَالشَّخِيتُ الْمَهْزُولُ وَالضَّلِيعُ جَيِّدُ الْأَضْلَاعِ وَالْخَبَجُ الرِّيحُ
Ia melanjutkan; Sesungguhnya tidaklah kamu membacanya di sebuah rumah kecuali setan akan keluar dari rumah itu sambil mengeluarkan angin seperti suara keledai. Kemudian ia tidak akan masuk memasukinya hingga pagi hari. Sanad Darimi – 3247
Diantara jin ada yang menjelma hantu gentayangan
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا عَدْوَى وَلَا غُولَ وَلَا صَفَرَ
dari Jabir Rasulullah ﷺ bersabda, "Tidak ada penyakit yang menular secara sendirian tanpa izin Allah, tidak ada hantu bergentayangan dan tidak ada shafar (penyakit perut) yang terjadi dengan sendirinya." Sanad Muslim – 4120
Imam nawawi mengatakan
لَا غُولَ ولكن السعالى
“Tidak ada hantu, tetapi tukang-tukang sihir jin” (syarhu muslim)
Para ulama berata : adalah tukang sihir jin, yakni di kalangan jin ada tukang sihir yang bisa mengelabui dan membuat halusinasi
Jenis kelamin jin hanya pria dan wanita
Dalil Jin bisa di bunuh jika menampakan diri,
Terbunuhnya Jin berhala ‘Uzza oleh Khalid bin Walid radhiyallahu anhu
Kisah Khalid bin Walid radhiyallahu anhu yang menghancurkan berhala Uzza dan membunuh syaitahnnya diriwayatkan oleh Imam An-Nasa’i, berikut redaksi selengkapnya:
عَنْ أَبِي الطُفَيْلِ قَالَ : لمَاَّ فَتَحَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَمَّ مَكَّةَ بَعَثَ خَالِدَ بْنَ الْوَلِيْدِ إِلَى نخَلْةَ ٍوَكَانَتْ بِهَا الْعُزَّى فَأَتَاهَا خَالِدٌ
Dari Abu Al-Thufail, beliau bercerita, “Ketika Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wasallam- menaklukkan kota Mekah, beliau mengutus Khalid bin al Walid ke daerah Nakhlah, tempat keberadaan berhala ‘Uzza. Akhirnya Khalid mendatangi ‘Uzza,
وَكَانَتْ عَلَى ثَلَاثِ سَمُرَاتٍ فَقَطَعَ السَّمُرَاتِ وَهَدَمَ الْبَيْتَ الَّذِي كَانَ عَلَيْهَا ثُمَّ أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فَأَخْبَرَهُ فَقَالَ ارْجِعْ فَإِنَّكَ لَمْ تَصْنَعْ شَيْئًا
Dan ternyata ‘Uzza adalah tiga buah pohon Samurah.
Khalid pun lantas menebang ketiga buah pohon tersebut. Ketiga buah pohon tersebut terletak di dalam sebuah rumah. Khalid pun menghancurkan bangunan rumah tersebut. Setelah itu Khalid menghadap Nabi -shallallahu ‘alaihi wasallam- dan melaporkan apa yang telah dia kerjakan. Komentar Nabi, ‘Kembalilah karena engkau belum berbuat apa-apa.
فَرَجَعَ خَالِدٌ فَلَمَّا أَبْصَرَتْ بِهِ السدنة وَهُمْ حجبتها أَمْعَنُوْا فِي الْجَبَلِ وَهُمْ يَقُوْلُوْنَ يَا عُزَّى فَأَتَاهَا خَالِدٌ فَإِذَا هِيَ امْرَأَةٌ عُرْيَانَةٌ ناَشِرَةُ شَعْرِهَا تَحْتَفِنُ التُّرَابَ عَلَى رَأْسِهَا
’Akhirnya kembali. Tatkala para juru kunci ‘Uzza melihat kedatangan Khalid, mereka menatap ke arah gunung yang ada di dekat lokasi sambil berteriak, “Wahai ‘Uzza. Wahai ‘Uzza.”
Khalid akhirnya mendatangi puncak gunung, ternyata ‘Uzza itu berbentuk perempuan telanjang yang mengurai rambutnya. Dia ketika itu sedang menuangkan debu ke atas kepalanya dengan menggunakan kedua telapak tangannya.
فَعَمَمَهَا بِالسَّيْفِ حَتَّى قَتَلَهَا ثُمَّ رَجَعَ إِلَى النَّبِيِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فَأَخْبَرَهُ فَقَالَ تِلْكَ العُزَّى
Khalid pun menyabetkan pedang ke arah jin perempuan ‘Uzza sehingga berhasil membunuhnya. Setelah itu Khalid kembali menemui Nabi dan melaporkan apa yang telah dia kerjakan. Komentar Nabi, “Nah, itu baru ‘Uzza.”
(HR. An-Nasa’i, Sunan Kubro no. 11547, jilid 6 hal. 474, terbitan Darul Kutub Ilmiyyah Beirut, cetakan pertama 1411 H, dihasankan oleh Syaikh Muqbil bin Hadi Al-Wadi’i di dalam As-Shahihul Musnad : 533).
5. Tempat tinggal jin
Umumnya jin itu bergentayangan mencari tempat tinggal :
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا كَانَ جُنْحُ اللَّيْلِ أَوْ أَمْسَيْتُمْ فَكُفُّوا صِبْيَانَكُمْ فَإِنَّ الشَّيَاطِينَ تَنْتَشِرُ حِينَئِذٍ فَإِذَا ذَهَبَ سَاعَةٌ مِنْ اللَّيْلِ فَحُلُّوهُمْ فَأَغْلِقُوا الْأَبْوَابَ وَاذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ لَا يَفْتَحُ بَابًا مُغْلَقًا وَأَوْكُوا قِرَبَكُمْ وَاذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ وَخَمِّرُوا آنِيَتَكُمْ وَاذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ وَلَوْ أَنْ تَعْرُضُوا عَلَيْهَا شَيْئًا وَأَطْفِئُوا مَصَابِيحَكُمْ
Rasulullah ﷺ bersabda, "Apabila hari mulai malam atau malam telah tiba, maka tahanlah anak-anak kalian, karena saat itu setan berkeliaran, apabila malam sudah mulai larut maka lepaskanlah mereka dan tutuplah pintu-pintu rumah kalian dan sebutlah nama Allah, karena setan tidak mampu membuka pintu yang tertutup, dan tutuplah tempat air minum kalian sambil menyebut nama Allah dan tutup pula wadah-wadah kalian sambil menyebut nama Allah walaupun hanya dengan sesuatu yang dapat menutupinya dan matikanlah lampu-lampu kalian." Sanad Bukhari - 5192
Di malam hari setan berkeliaran
إِذَا سَمِعْتُمْ نُبَاحَ الْكِلَابِ وَنُهَاقَ الْحَمِيرِ مِنْ اللَّيْلِ فَتَعَوَّذُوا بِاللَّهِ فَإِنَّهَا تَرَى مَا لَا تَرَوْنَ وَأَقِلُّوا الْخُرُوجَ إِذَا هَدَأَتْ الرِّجْلُ فَإِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يَبُثُّ فِي لَيْلِهِ مِنْ خَلْقِهِ مَا شَاءَ وَأَجِيفُوا الْأَبْوَابَ وَاذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ عَلَيْهَا فَإِنَّ الشَّيْطَانَ لَا يَفْتَحُ بَابًا أُجِيفَ وَذُكِرَ اسْمُ اللَّهِ عَلَيْهِ وَأَوْكِئُوا الْأَسْقِيَةَ وَغَطُّوا الْجِرَارَ وَأَكْفِئُوا الْآنِيَةَ قَالَ يَزِيدُ وَأَوْكِئُوا الْقِرَبَ
Rasulullah ﷺ bersabda, "Jika kalian mendengar gonggongan anjing dan ringkikan keledai pada malam hari, berlindunglah kepada Allah karena hewan tersebut bisa melihat apa yang tidak kalian lihat, dan kurangilah keluar jika kaki-kaki telah istirahat karena Allah 'Azza wa Jalla pada malam hari menyebarkan mahluq-Nya sesuai kehendak-Nya. Tutuplah pintu-pintu kalian, sebutlah nama Allah atasnya karena setan tidak bisa masuk pintu yang ditutup dan disebutkan nama Allah atasnya. Tutuplah bejana-bejana kalian, bereskanlah guci-guci kalian dan baliklah tempat minum kalian." Yazid berkata, "Tutuplah geriba-geriba kalian". Sanad Ahmad – 13765- Hasan
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا سَمِعْتُمْ نُهَاقَ الْحَمِيرِ بِاللَّيْلِ فَتَعَوَّذُوا بِاللَّهِ مِنْ شَرِّهَا فَإِنَّهَا رَأَتْ شَيْطَانًا وَإِذَا سَمِعْتُمْ صُرَاخَ الدِّيَكَةِ بِاللَّيْلِ فَاسْأَلُوا اللَّهَ مِنْ فَضْلِهِ فَإِنَّهَا رَأَتْ مَلَكًا
Rasulullah ﷺ bersabda, "Jika kalian mendengar ringkik keledai di malam hari, maka berlindunglah kepada Allah dari keburukannya, karena sesungguhnya ia melihat setan. Dan jika kalian mendengar ayam berkokok di malam hari, maka mintalah kepada Allah akan karuinia-Nya, karena sesungguhnya ia melihat malaikat." Sanad Ahmad – 8409 – shahih
A. Tempat-tempat kosong, Lembah, hutan, gurun dll
فَقَالَ عَلْقَمَةُ أَنَا سَأَلْتُ ابْنَ مَسْعُودٍ فَقُلْتُ هَلْ شَهِدَ أَحَدٌ مِنْكُمْ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْلَةَ الْجِنِّ قَالَ لَا وَلَكِنَّا كُنَّا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ ذَاتَ لَيْلَةٍ فَفَقَدْنَاهُ فَالْتَمَسْنَاهُ فِي الْأَوْدِيَةِ وَالشِّعَابِ
فَقُلْنَا اسْتُطِيرَ أَوْ اغْتِيلَ قَالَ فَبِتْنَا بِشَرِّ لَيْلَةٍ بَاتَ بِهَا قَوْمٌ فَلَمَّا أَصْبَحْنَا إِذَا هُوَ جَاءٍ مِنْ قِبَلَ حِرَاءٍ
'Lalu Alqamah berkata, 'Aku bertanya Ibnu Mas'ud, lalu aku berkata, 'Apakah salah seorang dari kalian hadir bersama Rasulullah ﷺ pada malam jin?' Dia menjawab, 'Tidak, akan tetapi kami pernah pada suatu malam bersama Rasulullah, lalu kami kehilangan beliau sehingga kami mencarinya di lembah dan setapak jelan ke gunung. Maka kami berkata, 'Jin membawanya pergi atau membunuhnya secara sembunyi-sembunyi.' Maka kami bermalam dengan malam yang jelek yang para sahabat turut bersama melalui malam itu. Pada pagi harinya, tiba-tiba beliau datang dari arah Hira.'
قَالَ فَقُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ فَقَدْنَاكَ فَطَلَبْنَاكَ فَلَمْ نَجِدْكَ فَبِتْنَا بِشَرِّ لَيْلَةٍ بَاتَ بِهَا قَوْمٌ فَقَالَ أَتَانِي دَاعِي الْجِنِّ فَذَهَبْتُ مَعَهُ فَقَرَأْتُ عَلَيْهِمْ الْقُرْآنَ
Perawi berkata, "Kami berkata, 'Wahai Rasulullah, kami telah kehilanganmu, lalu mencarimu, maka kami tidak mendapatkanmu hingga kami bermalam pada malam yang jelek yang para sahabat turut bersama melalui malam-malam itu.' Beliau menjawab, 'Seorang dai dari kalangan jin mendatangiku, maka aku pergi bersamanya, lalu aku membaca Al-Qur'an di hadapan mereka.
قَالَ فَانْطَلَقَ بِنَا فَأَرَانَا آثَارَهُمْ وَآثَارَ نِيرَانِهِمْ وَسَأَلُوهُ الزَّادَ فَقَالَ لَكُمْ كُلُّ عَظْمٍ ذُكِرَ اسْمُ اللَّهِ عَلَيْهِ يَقَعُ فِي أَيْدِيكُمْ أَوْفَرَ مَا يَكُونُ لَحْمًا وَكُلُّ بَعْرَةٍ عَلَفٌ لِدَوَابِّكُمْ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَا تَسْتَنْجُوا بِهِمَا فَإِنَّهُمَا طَعَامُ إِخْوَانِكُمْ
' Perawi berkata, 'Lalu beliau beranjak pergi bersama kami untuk menunjukkan jejak-jejak mereka dan jejak perapian mereka. Dan mereka meminta kepadanya bekal, maka beliau bersabda, 'Kamu mendapatkan setiap tulang yang disebutkan nama Allah atasnya (ketika disembelih), yang mana di tangan kalian lebih banyak menjadi daging dan setiap kotoran hewan adalah makanan untuk hewan tunggangan kalian.' Lalu Rasulullah ﷺ bersabda, 'Maka janganlah kalian beristinja dengan keduanya (maksudnya kotoran hewan dan tulang), karena keduanya adalah makanan saudara kalian.'" Sanad Muslim - 682
Nabi membacakan surat arrahman kepada jin
عَنْ جَابِرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ خَرَجَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى أَصْحَابِهِ فَقَرَأَ عَلَيْهِمْ سُورَةَ الرَّحْمَنِ مِنْ أَوَّلِهَا إِلَى آخِرِهَا فَسَكَتُوا فَقَالَ لَقَدْ قَرَأْتُهَا عَلَى الْجِنِّ لَيْلَةَ الْجِنِّ فَكَانُوا أَحْسَنَ مَرْدُودًا مِنْكُمْ كُنْتُ كُلَّمَا أَتَيْتُ عَلَى قَوْلِهِ
{ فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ }
قَالُوا لَا بِشَيْءٍ مِنْ نِعَمِكَ رَبَّنَا نُكَذِّبُ فَلَكَ الْحَمْدُ
Rasulullah ﷺ keluar menemui para sahabatnya dan membacakan kepada mereka surah Ar Rahman dari awal hingga akhir, kemudian mereka terdiam. Lalu beliau berkata, sungguh aku telah membacakannya kepada jin pada malam kedatangan jin dan mereka lebih baik jawabannya daripada kalian. Aku setiap kali membaca Firman-Nya, "Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?" (QS. Arrahman 16 dan seterusnya), Mereka mengatakan, "Laa, bisyai'in min ni'amika robbanaa nukadzdzibu falakal hamdu."Tidak, kami tidak mendustakan sedikitpun kenikmatan-Mu wahai Tuhan kami. Sanad Tirmidzi – 3213
Mengusir setan dengan surat albaqarah
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تَجْعَلُوا بُيُوتَكُمْ مَقَابِرَ إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْفِرُ مِنْ الْبَيْتِ الَّذِي تُقْرَأُ فِيهِ سُورَةُ الْبَقَرَةِ
Rasulullah ﷺ bersabda: "Janganlah kalian jadikan rumah-rumah kalian sebagai kuburan. Sesungguhnya setan itu akan lari dari rumah yang di dalamnya dibacakan surah Al-Baqarah."
B. PASAR
Nabi shalallahu’alayhi wasallam di dalam hadits lain, pernah berkata :
قَالَ أَحَبُّ الْبِلَادِ إِلَى اللَّهِ مَسَاجِدُهَا وَأَبْغَضُ الْبِلَادِ إِلَى اللَّهِ أَسْوَاقُهَا
"tempat yang paling Allah cintai adalah masjid, dan Lokasi yang paling Allah benci adalah pasar." Sanad Muslim – 1076
Pasar adalah tempat yang didalamnya banyak melalaikan manusia dari berdzikir kepada Allah,
Bahkan disana tempat setan-setan menyesatkan manusia dengan manghasut agar saling berbuat curang, bohong, menipu,
لَا تَكُونَنَّ إِنْ اسْتَطَعْتَ أَوَّلَ مَنْ يَدْخُلُ السُّوقَ وَلَا آخِرَ مَنْ يَخْرُجُ مِنْهَا فَإِنَّهَا مَعْرَكَةُ الشَّيْطَانِ وَبِهَا يَنْصِبُ رَايَتَهُ
Dari Salman dia berkata, "Jika bisa, janganlah kamu menjadi orang yang pertama kali masuk ke dalam pasar dan orang terakhir kali keluar darinya. Karena, bagaimanapun, pasar itu adalah sasaran utama setan dan di situlah setan mengibarkan benderanya." Sanad Muslim – 4489
Dzikir sejuta pahala ketika masuk pasar
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ قَالَ فِي السُّوقِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيتُ وَهُوَ حَيٌّ لَا يَمُوتُ بِيَدِهِ الْخَيْرُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ كَتَبَ اللَّهُ لَهُ أَلْفَ أَلْفِ حَسَنَةٍ وَمَحَا عَنْهُ أَلْفَ أَلْفِ سَيِّئَةٍ وَبَنَى لَهُ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ
Rasulullah ﷺ bersabda, "Barang siapa yang memasuki pasar mengucapkan: "LAA ILAAHA ILLALLAAHU WAHDAHU LAA SYARIIKA LAH, LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU YUHYII WA YUMIITU WA HUWA HAYYUN LAA YAMUUTU BI YADIHIL KHAIRU WA HUWA 'ALAA KULLI SYAI-IN QADIIR (Tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya semua kerajaan dan bagi-Nya seluruh pujian. Dia Yang menghidupkan, dan mematikan. Di tangan-Nya segala kebaikan, dan Dia Mahamampu melakukan segala sesuatu)", maka Allah akan mencatat baginya sejuta kebaikan, dan menghapus darinya sejuta kesalahan, dan membangunkan rumah untuknya di surga." Sanad Tirmidzi – 3351
C. DI RUMAH-RUMAH
Jin jahat (setan) ikut menginap dan makan di rumah yang tidak ada bacaan bismillah
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّهُ سَمِعَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِذَا دَخَلَ الرَّجُلُ بَيْتَهُ فَذَكَرَ اللَّهَ عِنْدَ دُخُولِهِ وَعِنْدَ طَعَامِهِ قَالَ الشَّيْطَانُ لَا مَبِيتَ لَكُمْ وَلَا عَشَاءَ وَإِذَا دَخَلَ فَلَمْ يَذْكُرْ اللَّهَ عِنْدَ دُخُولِهِ قَالَ الشَّيْطَانُ أَدْرَكْتُمْ الْمَبِيتَ وَإِذَا لَمْ يَذْكُرْ اللَّهَ عِنْدَ طَعَامِهِ قَالَ أَدْرَكْتُمْ الْمَبِيتَ وَالْعَشَاءَ
dari Jabir bin 'Abdillah, bahwasanya ia mendengar Rasulullah ﷺ bersabda: "Jika seseorang menyebut nama Allah ketika hendak masuk rumahnya dan ketika hendak makan, maka setan berkata: "Kalian (bangsa setan) tak dapat menginap dan tak dapat makan!" Jika seseorang tidak menyebut nama Allah ketika hendak masuk rumahnya, maka setan berkata: "Kalian dapat masuk dan menginap." Jika seseorang tidak menyebut nama Allah ketika hendak makan, maka setan berkata: "Kalian dapat menginap dan makan malam." Sanad Muslim – 3762
setan akan keluar dari rumah yang di baca ayat kursy
حَدَّثَنَا الشَّعْبِيُّ قَالَ قَالَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْعُودٍ لَقِيَ رَجُلٌ مِنْ أَصْحَابِ مُحَمَّدٍ رَجُلًا مِنْ الْجِنِّ فَصَارَعَهُ فَصَرَعَهُ الْإِنْسِيُّ
Asy Sya'bi ia berkata, Abdullah bin Mas'ud berkata, Seorang sahabat Muhammad bertemu seseorang dari bangsa jin. Lalu ia bergulat dengannya dan ternyata seseorang dari bangsa manusia dapat mengalahkannya.
فَقَالَ لَهُ الْإِنْسِيُّ إِنِّي لَأَرَاكَ ضَئِيلًا شَخِيتًا كَأَنَّ ذُرَيِّعَتَيْكَ ذُرَيِّعَتَا كَلْبٍ فَكَذَلِكَ أَنْتُمْ مَعْشَرَ الْجِنِّ أَمْ أَنْتَ مِنْ بَيْنِهِمْ كَذَلِكَ قَالَ لَا وَاللَّهِ إِنِّي مِنْهُمْ لَضَلِيعٌ
Lalu seseorang dari bangsa manusia berkata kepadanya; Sesungguhnya aku melihatmu begitu lemah lagi kurus, seakan-akan kedua lenganmu seperti lengan anjing. Seperti itulah kalian hai bangsa jin. Apakah kamu di antara jin-jin lain seperti itu? Ia menjawab, Tidak demi Allah, sesungguhnya aku termasuk yang kuat dari mereka,
وَلَكِنْ عَاوِدْنِي الثَّانِيَةَ فَإِنْ صَرَعْتَنِي عَلَّمْتُكَ شَيْئًا يَنْفَعُكَ قَالَ نَعَمْ قَالَ تَقْرَأُ { اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ } قَالَ نَعَمْ قَالَ فَإِنَّكَ لَا تَقْرَؤُهَا فِي بَيْتٍ إِلَّا خَرَجَ مِنْهُ الشَّيْطَانُ لَهُ خَبَجٌ كَخَبَجِ الْحِمَارِ ثُمَّ لَا يَدْخُلُهُ حَتَّى يُصْبِحَ
tetapi temuilah aku kedua kalinya. Jika kamu dapat mengalahkanku lagi, maka aku akan mengajarkan sesuatu yang bermanfaat bagimu. Ia berkata, Baik. Ia berkata, Kamu membaca ayat: ALLAHU LAAILAAHA ILLA HUWAL HAYYUL QAYYUM (Allah tidak ada Ilah melainkan Dia Yang Mahahidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya). Ia berkata, Baik. Ia melanjutkan; Sesungguhnya tidaklah kamu membacanya di sebuah rumah kecuali setan akan keluar dari rumah itu sambil mengeluarkan angin seperti suara keledai. Kemudian ia tidak akan masuk memasukinya hingga pagi hari. Sanad Darimi - 3247
untuk jin muslim, mereka ikut makan bersama orang beriman
jin muslim biasanya tinggal di rumah orang-orang beriman. Dalam Fath al-Bari, Ibnu Hajar mengutip riwayat Ibnu Abu Dunya, yaitu
مَا مِنْ أَهْلِ بَيْتٍ مِنَ الْمُسْلِمِينَ إِلَّا وَفِي سَقْفِ بَيْتِهِمْ مِنَ الْجِنِّ مِنَ الْمُسْلِمِينَ إِذَا وُضِعَ غَدَائُهُمْ نَزَلُوا فَتَغَدَّوْا مَعَهُ بهم عنهم وَإِذَا وَضَعُوا عِشَاءَهُمْ نَزَلُوا فَتَعَشَّوْا مَعَهُمْ ، يَدْفَعُ اللّه
“Tidak ada satu rumah orang muslim pun kecuali di atap rumahnya terdapat jin muslim. Apabila ia menghidangkan makanan pagi, mereka (jin) pun ikut makan pagi bersama mereka. Apabila makan sore dihidangkan, mereka (jin) juga ikut makan sore bersama orang-orang muslim. Hanya saja, Allah menjaga dan menghalangi orang-orang muslim itu dari gangguan jin-jin tersebut,” (HR. Abu Bakar dalam Kitab Fathul Bari oleh Ibnu Hajar Atsqolani).
Syekh/ Abdul Rahman bin Abdullah Al-Suhaim berkata hadits ini hasan
Namun pernyataan demikian perlu bukti. Itu termasuk berita ghaib yang sebatas wahyu
Namun didukung oleh hadits terkait makanan jin berupa tulang
فإن الجن سألوا النبي صلى الله عليه وسلم الزَّادَ ، فَقَالَ : لَكُمْ كُلُّ عَظْمٍ ذُكِرَ اسْمُ اللَّهِ عَلَيْهِ يَقَعُ فِي أَيْدِيكُمْ أَوْفَرَ مَا يَكُونُ لَحْمًا ، وَكُلُّ بَعْرَةٍ عَلَفٌ لِدَوَابِّكُمْ . فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : فَلا تَسْتَنْجُوا بِهِمَا فَإِنَّهُمَا طَعَامُ إِخْوَانِكُمْ . رواه مسلم
Dan mereka meminta kepadanya bekal, maka beliau bersabda, 'Kamu mendapatkan setiap tulang yang disebutkan nama Allah atasnya (ketika disembelih), yang mana di tangan kalian lebih banyak menjadi daging dan setiap kotoran hewan adalah makanan untuk hewan tunggangan kalian.' Lalu Rasulullah ﷺ bersabda, 'Maka janganlah kalian beristinja dengan keduanya (maksudnya kotoran hewan dan tulang), karena keduanya adalah makanan saudara kalian.'" Sanad Muslim – 682
Bacakan rumah Bismillah, dan surat Al Baqarah
إِذَا دَخَلَ الرَّجُلُ بَيْتَهُ فَذَكَرَ اللَّهَ عِنْدَ دُخُولِهِ وَعِنْدَ طَعَامِهِ قَالَ الشَّيْطَانُ لَا مَبِيتَ لَكُمْ وَلَا عَشَاءَ وَإِذَا دَخَلَ فَلَمْ يَذْكُرْ اللَّهَ عِنْدَ دُخُولِهِ قَالَ الشَّيْطَانُ أَدْرَكْتُمْ الْمَبِيتَ وَإِذَا لَمْ يَذْكُرْ اللَّهَ عِنْدَ طَعَامِهِ قَالَ أَدْرَكْتُمْ الْمَبِيتَ وَالْعَشَاءَ
Rasulullah ﷺ bersabda: "Jika seseorang menyebut nama Allah ketika hendak masuk rumahnya dan ketika hendak makan, maka setan berkata: "Kalian (bangsa setan) tak dapat menginap dan tak dapat makan!" Jika seseorang tidak menyebut nama Allah ketika hendak masuk rumahnya, maka setan berkata: "Kalian dapat masuk dan menginap." Jika seseorang tidak menyebut nama Allah ketika hendak makan, maka setan berkata: "Kalian dapat menginap dan makan malam." anad Muslim – 3762/2018
لَا تَجْعَلُوا بُيُوتَكُمْ مَقَابِرَ إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْفِرُ مِنْ الْبَيْتِ الَّذِي تُقْرَأُ فِيهِ سُورَةُ الْبَقَرَةِ
Dari Abu Hurairah r.a. behwasanya Rasulullah SAW bersabda: "Janganlah kalian jadikan rumah-rumah kalian sebagai kuburan, sesungguhnya setan akan lari dari rumah-rumah yang dibacakan di dalamnya surat Al-Baqarah." Sanad Muslim – 1300/780
قَالَ عَبْدُ اللَّهِ مَنْ قَرَأَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ سُورَةِ الْبَقَرَةِ فِي لَيْلَةٍ لَمْ يَدْخُلْ ذَلِكَ الْبَيْتَ شَيْطَانٌ تِلْكَ اللَّيْلَةَ حَتَّى يُصْبِحَ أَرْبَعًا مِنْ أَوَّلِهَا وَآيَةُ الْكُرْسِيِّ وَآيَتَانِ بَعْدَهَا وَثَلَاثٌ خَوَاتِيمُهَا أَوَّلُهَا { لِلَّهِ مَا فِي السَّمَوَاتِ }
Telah menceritakan kepada kami Ja'far bin 'Aun, telah mengabarkan kepada kami Abu Al 'Umais dari Asy Sya'bi ia berkata, Abdullah berkata, Barang siapa yang membaca sepuluh ayat dari surah Al-Baqarah pada malam hari, niscaya setan tidak akan masuk ke dalam rumahnya pada malam itu hingga pagi hari. Yaitu empat ayat dari awal surat, ayat kursi dan dua ayat setelahnya, serta tiga ayat penutup surat, yaitu mulai dari ayat: LILLAAHI MAA FIS SAMAAWAATI… (Kepunyaan Allahlah segala apa yang ada di langit…)Sanad Darimi – 3248 dengan rawi yang tsiqah
قَالَ مَنْ قَرَأَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ الْبَقَرَةِ عِنْدَ مَنَامِهِ لَمْ يَنْسَ الْقُرْآنَ أَرْبَعُ آيَاتٍ مِنْ أَوَّلِهَا وَآيَةُ الْكُرْسِيِّ وَآيَتَانِ بَعْدَهَا وَثَلَاثٌ مِنْ آخِرِهَا قَالَ إِسْحَقُ لَمْ يَنْسَ مَا قَدْ حَفِظَ
dari Al Mughirah bin Subai', ia termasuk sahabat Abdullah, ia berkata; Barangsiapa yang membaca sepuluh ayat dari surat Al Baqarah ketika hendak tidur, maka ia tidak akan lupa Al Qur'an. Yaitu empat ayat dari awal surat, ayat kursi, dua ayat setelahnya dan tiga ayat terakhir. Ishaq berkata; Ia tidak akan lupa ayat-ayat Al Qur'an yang telah dihafalnya. Sanad Darimi – 3251 isnad shahih
Ayat qursy dan 2 ayat terakhir surat albaqarah
مَنْ قَرَأَ بِالْآيَتَيْنِ مِنْ آخِرِ سُورَةِ الْبَقَرَةِ فِي لَيْلَةٍ كَفَتَاهُ
Nabi ﷺ bersabda, "Barang siapa yang membaca dua ayat terakhir dari surah Al-Baqarah pada suatu malam, niscaya kedua ayat itu akan mencukupinya."
Utsman bin Al Haitsam berkata, telah menceritakan kepada kami 'Auf dari Muhammad bin Sirin dari Abu Hurairah radhiallahu'anhu, ia berkata, Rasulullah ﷺ menugaskanku untuk menjaga harta zakat. Lalu pada suatu hari ada seseorang yang menyusup hendak mengambil makanan, maka aku pun menyergapnya seraya berkata, "Aku benar-benar akan menyerahkanmu kepada Rasulullah ﷺ.." lalu ia bercerita dan berkata,
إِذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ فَاقْرَأْ آيَةَ الْكُرْسِيِّ لَنْ يَزَالَ مَعَكَ مِنْ اللَّهِ حَافِظٌ وَلَا يَقْرَبُكَ شَيْطَانٌ حَتَّى تُصْبِحَ وَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَدَقَكَ وَهُوَ كَذُوبٌ ذَاكَ شَيْطَانٌ
"Jika kamu hendak beranjak ke tempat tidur, maka bacalah ayat kursi, niscaya Allah akan senantiasa menjagamu dan setan tidak akan mendekatimu hingga pagi." Sanad Bukhari – 4624/5008
مَنْ قَرَأَ هَاتَيْنِ الْآيَتَيْنِ مِنْ آخِرِ سُورَةِ الْبَقَرَةِ فِي لَيْلَةٍ كَفَتَاهُ
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa yang membaca dua ayat ini, yakni dari akhir surat Al Baqarah di suatu malam, maka keduanya akan menjaganya dari bencana." Sanad Muslim – 1341/808
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْآيَتَانِ مِنْ آخِرِ سُورَةِ الْبَقَرَةِ مَنْ قَرَأَهُمَا فِي لَيْلَةٍ كَفَتَاهُ
Abu Mas'ud berkata, Betul, Rasulullah ﷺ pernah bersabda, "Barang siapa yang membaca dua ayat terakhir dari surah Al-Baqarah, niscaya keduanya akan menjaganya dari mara bahaya di malam tersebut." Sanad Muslim – 1340/807
Batasan tertentu terkait pembacaan surat Al-Baqarah
لَيْسَ لِقِرَاءَةِ سُورَةِ الْبَقَرَةِ حَدٌّ مُعَيَّنٌ ، وَإِنَّمَا يَدُلُّ الْحَدِيثُ عَلَى شَرْعِيَّةِ عِمَارَةِ الْبُيُوتِ بِالصَّلَاةِ وَقِرَاءَةِ الْقُرْآنِ كَمَا يَدُلُّ عَلَى أَنَّ الشَّيْطَانَ يَفِرُّ مِنْ الْبَيْتِ الَّذِي تُقْرَأُ فِيهِ سُورَةُ الْبَقَرَةِ ، وَلَيْسَ فِي ذَلِكَ تَحْدِيدٌ كَمَا يَدُلُّ عَلَى أَنَّ الشَّيْطَانَ يَفِرُّ مِنْ الْبَيْتِ الَّذِي تُقْرَأُ فِيهِ سُورَةُ الْبَقَرَةِ ، وَلَيْسَ فِي ذَلِكَ تَحْدِيدٌ
Tidak ada batasan tertentu terkait pembacaan surat Al-Baqarah.Yang ditunjukkan oleh hadis adalah, perintah memakmurkan rumah dengan sholat dan membaca Alquran. Sebagaimana dijelaskan bahwa setan akan lari dari rumah yang dibacakan surat Al-Baqarah. Dan tidak ada batasan jumlah tertentu dalam hal ini. Hadis tersebut menunjukkan anjuran memperbanyak membaca surat Al-Baqarah, untuk mengusir setan dari rumah… (Fatawa Al-Lajnah Ad-Daimah 3/127-128)
D. DI TEMPAT BUANG HAJAD
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ الْخَلَاءَ قَالَ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ
dari Anas bin Malik radhiallahu'anhu, ia berkata: Apabila Nabi ﷺ hendak masuk jamban, beliau mengucapkan: "ALLAAHUMMA INNII A'UUDZUBIKA MINAL KHUBUTSI WAL KHABAAITS" (Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari setan laki-laki maupun perempuan)." Sanad Bukhari – 5847
diantaranya nabi mengatakan untuk menjaga aurat dari mata jin
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ سَتْرُ مَا بَيْنَ أَعْيُنِ الْجِنِّ وَعَوْرَاتِ بَنِي آدَمَ إِذَا دَخَلَ أَحَدُهُمْ الْخَلَاءَ أَنْ يَقُولَ بِسْمِ اللَّهِ
Rasulullah ﷺ bersabda: "Yang menjadi penghalang pandangan mata jin terhadap aurat Bani Adam ketika salah seorang memasuki toilet, ia membaca 'BISMILLAAH.'" Sanad Tirmidzi - 551
E. DI LAUTAN
عَنْ جَابِرٍ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ عَرْشَ إِبْلِيسَ عَلَى الْبَحْرِ فَيَبْعَثُ سَرَايَاهُ فَيَفْتِنُونَ النَّاسَ فَأَعْظَمُهُمْ عِنْدَهُ أَعْظَمُهُمْ فِتْنَةً
dari Jabir berkata, Aku mendengar Nabi ﷺ bersabda, Sesungguhnya singgasana Iblis berada di atas laut, ia mengirim bala tentaranya kemudian mereka menggoda manusia. Yang paling agung bagi iblis adalah (setan) yang paling besar godaannya." Sanad Muslim – 5031
F. DI LUBANG-LUBANG DAN BELAHAN TANAH
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ سَرْجِسَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يَبُولَنَّ أَحَدُكُمْ فِي الْجُحْرِ وَإِذَا نِمْتُمْ فَأَطْفِئُوا السِّرَاجَ فَإِنَّ الْفَأْرَةَ تَأْخُذُ الْفَتِيلَةَ فَتَحْرِقُ أَهْلَ الْبَيْتِ وَأَوْكِئُوا الْأَسْقِيَةَ وَخَمِّرُوا الشَّرَابَ وَغَلِّقُوا الْأَبْوَابَ بِاللَّيْلِ قَالُوا لِقَتَادَةَ مَا يُكْرَهُ مِنْ الْبَوْلِ فِي الْجُحْرِ قَالَ يُقَالُ إِنَّهَا مَسَاكِنُ الْجِنِّ
Nabi ﷺ bersabda, "Janganlah salah seorang dari kalian kencing di lubang, apabila kalian tidur maka matikanlah lampu, karena tikus akan menarik sumbu dan hingga membakar penghuni rumah, ikatlah tempat-tempat minum kalian, tutuplah air minum dan pintu-pintu kalian di malam hari." Orang-orang bertanya kepada Qotadah, "Kenapa kencing di lubang di makruhkan?" Dia menjawab, "Karena tempat tersebut sebagai tempat tinggalnya jin." Sanad Ahmad – 19847