


PERJALANAN KELUARNYA RUH
Diungkap dalam hadis bahwa keadaan manusia yang dijemput kematian ada dua keadaan : keadaan orang mukmin dan orang kafir.
Makmur Hidayat M.Pd.
5/20/20244 min read


PERJALANAN KELUARNYA RUH
Bagaimana sesungguhnya perjalanan ruh orang mukmin mulai sejak menghadapi kematian sampai ditempatkan di liang lahat sehingga mendapatkan beragam nikmat kubur. Dalam kaitan ini, kita tidak bisa mengira-ngira dan meraba-raba kecuali melalui informasi yang didapat dari ayat Al-Quran dan penjelasan hadis shahih.
Antara lain yang diriwayatkan oleh Imam Sanad Ahmad - 17872
Dalam riwayat itu diceritakan bahwa pada suatu hari, Baginda Nabi bersama para sahabat mengantar satu jenazah sahabat Anshar. Setibanya di pemakaman, karena proses penggalian liang lahat belum selesai, Rasulullah. akhirnya duduk di atas satu gundukan tanah sambil menghadap kiblat. Sementara para sahabat duduk di sekitarnya. Mereka tak berani bicara sepatah kata pun karena takut akan ada hal penting yang disampaikan Nabi kepada mereka.
Kemudian, Nabi mengorek-ngorek satu gundukan tanah. Lantas beliau menengadah ke langit dan kembali menunduk. Begitu beliau melakukannya hingga tiga kali. Tak lama berselang, beliau bersabda di hadapan para sahabat, “Kalian harus memohon perlindungan dari siksa kubur”.
Kemudian beliau berdoa:
اَللَهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ
Artinya, “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon perlindungan kepada-Mu dari siksa kubur,” (Hingga tiga kali). Sanad Ahmad – 17872
Doa itu pula yang menjadi pembuka hadis panjang yang menggambarkan bagaimana keadaan seorang hamba mukmin sejak awal kematian hingga dimasukkan ke liang lahat, ditinggalkan oleh keluarga yang mengantarnya, serta menghadapi fitnah dan nikmat kubur.
Diungkap dalam hadis di atas bahwa keadaan manusia yang dijemput kematian ada dua keadaan: keadaan orang mukmin dan orang kafir.
Berikut redaksi hadits tersebut :
Dari Al Baraa` bin 'Azib ia berkata,
عَنِ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ قَالَ خَرَجْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى جِنَازَةٍ فَجَلَسَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى الْقَبْرِ وَجَلَسْنَا حَوْلَهُ كَأَنَّ عَلَى رُءُوسِنَا الطَّيْرَ وَهُوَ يُلْحَدُ لَهُ فَقَالَ أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ ثَلَاثَ مِرَارٍ
Kami pernah keluar bersama Rasulullah ﷺ mengantarkan jenazah. Kemudian Rasulullah ﷺ duduk di atas kuburan, dan kami pun ikut duduk di sekitar beliau, dan seakan-akan di atas kepala-kepala kami terdapat burung yang sedang singgap. Beliau membuat liang lahat dan membaca, "A'UUDZU BILLAHI MIN 'ADZAABIL QABRI (Saya berlindung kepada Allah dari siksa kubur)." Beliau mengulanginya hingga tiga kali.
Perjalanan keluarnya ruh orang beriman :
ثُمَّ قَالَ إِنَّ الْمُؤْمِنَ إِذَا كَانَ فِي إِقْبَالٍ مِنْ الْآخِرَةِ وَانْقِطَاعٍ مِنْ الدُّنْيَا تَنَزَّلَتْ إِلَيْهِ الْمَلَائِكَةُ كَأَنَّ عَلَى وُجُوهِهِمْ الشَّمْسَ مَعَ كُلِّ وَاحِدٍ كَفَنٌ وَحَنُوطٌ فَجَلَسُوا مِنْهُ مَدَّ الْبَصَرِ
Kemudian beliau bersabda, "Sesungguhnya seorang mukmin, saat ia menghadapi kehidupan akhirat dan saat akan terputus dari kehidupan dunia, maka malaikat akan mendatanginya dan seolah-olah di atas wajah-wajah mereka terdapat matahari. Setiap dari malaikat itu membawa kain kafan dan kapur barus, lalu mereka pun duduk di sisinya sepanjang mata memandang.
حَتَّى إِذَا خَرَجَ رُوحُهُ صَلَّى عَلَيْهِ كُلُّ مَلَكٍ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَكُلُّ مَلَكٍ فِي السَّمَاءِ وَفُتِحَتْ لَهُ أَبْوَابُ السَّمَاءِ لَيْسَ مِنْ أَهْلِ بَابٍ إِلَّا وَهُمْ يَدْعُونَ اللَّهَ أَنْ يُعْرَجَ بِرُوحِهِ مِنْ قِبَلِهِمْ فَإِذَا عُرِجَ بِرُوحِهِ قَالُوا رَبِّ عَبْدُكَ فُلَانٌ فَيَقُولُ أَرْجِعُوهُ فَإِنِّي عَهِدْتُ إِلَيْهِمْ أَنِّي مِنْهَا خَلَقْتُهُمْ وَفِيهَا أُعِيدُهُمْ وَمِنْهَا أُخْرِجُهُمْ تَارَةً أُخْرَى
Dan ketika ruhnya telah keluar, maka seluruh malaikat yang berada antara langit dan bumi serta seluruh malaikat yang ada di atas langit akan mendoakannya. Lalu pintu-pintu langit akan dibukakan untuknya. Dan tidak ada satu pintu pun, kecuali Malaikat yang berada di situ berdoa kepada Allah agar ruh itu di angkat melalui pintu mereka. Dan saat ruh itu naik, mereka pun berkata, 'Wahai Rabb-ku, Hamba-Mu si Fulan.' Maka Allah berfirman: 'Kembalikanlah mereka ke dunia, Aku telah memenuhi janji untuk mereka. Sesungguhnya Aku telah menciptakan mereka darinya, dan Aku pun akan mengembalikannya ke bumi serta dari situ pulalah Aku akan membangkitkan mereka pada waktu yang lain.'"
قَالَ فَإِنَّهُ يَسْمَعُ خَفْقَ نِعَالِ أَصْحَابِهِ إِذَا وَلَّوْا عَنْهُ فَيَأْتِيهِ آتٍ فَيَقُولُ مَنْ رَبُّكَ مَا دِينُكَ مَنْ نَبِيُّكَ فَيَقُولُ رَبِّيَ اللَّهُ وَدِينِيَ الْإِسْلَامُ وَنَبِيِّي مُحَمَّدٌ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَيَنْتَهِرُهُ فَيَقُولُ مَنْ رَبُّكَ مَا دِينُكَ مَنْ نَبِيُّكَ وَهِيَ آخِرُ فِتْنَةٍ تُعْرَضُ عَلَى الْمُؤْمِنِ فَذَلِكَ حِينَ يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ
{ يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ }
Beliau melanjutkan sabdanya, "Sesungguhnya, ia mendengar suara terompah teman-temannya. Dan saat teman-temannya itu pulang, maka malaikat pun akan mendatanginya seraya bertanya, 'Siapa Tuhanmu? Apa agamamu? Siapa Nabimu?' maka ia pun menjawab, 'Tuhanku adalah Allah, agamu adalah Islam dan nabiku adalah Muhammad ﷺ.' Malaikat itu pun membentaknya lagi dan bertanya, 'Siapa Tuhanmu? Apa agamamu? Siapa Nabimu?' itulah akhir dari fitnah yang ditimpakan atas orang mukmin, yakni saat Allah berfiman: 'Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan Ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat.' (QS. Ibrahim 27).
فَيَقُولُ رَبِّيَ اللَّهُ وَدِينِيَ الْإِسْلَامُ وَنَبِيِّي مُحَمَّدٌ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَيَقُولُ لَهُ صَدَقْتَ ثُمَّ يَأْتِيهِ آتٍ حَسَنُ الْوَجْهِ طَيِّبُ الرِّيحِ حَسَنُ الثِّيَابِ فَيَقُولُ أَبْشِرْ بِكَرَامَةٍ مِنْ اللَّهِ وَنَعِيمٍ مُقِيمٍ فَيَقُولُ وَأَنْتَ فَبَشَّرَكَ اللَّهُ بِخَيْرٍ مَنْ أَنْتَ فَيَقُولُ أَنَا عَمَلُكَ الصَّالِحُ كُنْتَ وَاللَّهِ سَرِيعًا فِي طَاعَةِ اللَّهِ بَطِيئًا عَنْ مَعْصِيَةِ اللَّهِ فَجَزَاكَ اللَّهُ خَيْرًا ثُمَّ يُفْتَحُ لَهُ بَابٌ مِنْ الْجَنَّةِ وَبَابٌ مِنْ النَّارِ فَيُقَالُ هَذَا كَانَ مَنْزِلَكَ لَوْ عَصَيْتَ اللَّهَ أَبْدَلَكَ اللَّهُ بِهِ هَذَا فَإِذَا رَأَى مَا فِي الْجَنَّةِ قَالَ رَبِّ عَجِّلْ قِيَامَ السَّاعَةِ كَيْمَا أَرْجِعَ إِلَى أَهْلِي وَمَالِي فَيُقَالُ لَهُ اسْكُنْ
Maka ia tetap menjawab, 'Tuhanku adalah Allah, agamu adalah Islam dan nabiku adalah Muhammad ﷺ.' Malaikat itu pun berkata, 'Kamu telah berkata benar.' Setelah ia didatangi oleh seorang yang bagus rupanya, harum baunya dan indah pakaiannya, lalu berkata, 'Berbahagialah dengan kemuliaan dari Allah, dan nikmat yang kekal.' Orang mukmin itu pun berkata, 'Dan kamu juga, semoga Allah memberimu kabar gembira. Siapa kamu?' ia menjawab, 'Saya adalah amal shalihmu. Kamu demi Allah, adalah seorang yang selalu bersegera dalam ketaatan kepada Allah, dan bersegera pula lari meninggalkan maksiat Allah, sehingga Allah membalasmu dengan kebaikan.' Setelah itu, dibukakanlah baginya pintu surga dan juga pintu dari neraka, lalu dikatakanlah padanya, 'Inilah tempat tinggalmu, sekiranya kamu bermaksiat kepada Allah, maka Allah akan menggantikannya dengan ini.' Ketika ia melihat apa yang terdapat dalam surga, ia pun berkata, 'Wahai Rabb-ku segerakanlah datangnya hari kiamat, hingga aku dapat kembali bertemu dengan keluargaku dan hartaku.' Maka dikatakanlah padanya, 'Tenanglah.
Perjalanan keluarnya ruh orang kafir
وَإِنَّ الْكَافِرَ إِذَا كَانَ فِي انْقِطَاعٍ مِنْ الدُّنْيَا وَإِقْبَالٍ مِنْ الْآخِرَةِ نَزَلَتْ عَلَيْهِ مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ فَانْتَزَعُوا رُوحَهُ كَمَا يُنْتَزَعُ السَّفُّودُ الْكَثِيرُ الشِّعْبِ مِنْ الصُّوفِ الْمُبْتَلِّ وَتُنْزَعُ نَفْسُهُ مَعَ الْعُرُوقِ
Sedangkan bagi orang kafir, saat ia hendak berpisah dengan kehidupan dunia dan akan menemui kehidupan akhirat, maka malaikat pun akan turun padanya dengan sangat kasar lagi kejam, lalu mencabut ruhnya sebagaimana dicabutnya besi yang banyak taringnya dari kain wol yang lembab, dan dicabutlah jiwanya yang disertai peluh.
فَيَلْعَنُهُ كُلُّ مَلَكٍ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَكُلُّ مَلَكٍ فِي السَّمَاءِ وَتُغْلَقُ أَبْوَابُ السَّمَاءِ لَيْسَ مِنْ أَهْلِ بَابٍ إِلَّا وَهُمْ يَدْعُونَ اللَّهَ أَنْ لَا تَعْرُجَ رُوحُهُ مِنْ قِبَلِهِمْ
Kemudian setiap malaikat yang berada di antara langit dan bumi serta yang ada di atas langit melaknatinya. Pintu-pintu langit pun ditutup, dan tidak ada satu penghuni pintu pun, kecuali ia berdoa kepada Allah, agar ruhnya itu tidak diangkat melalui pintu mereka.
فَإِذَا عُرِجَ بِرُوحِهِ قَالُوا رَبِّ فُلَانُ بْنُ فُلَانٍ عَبْدُكَ قَالَ أَرْجِعُوهُ فَإِنِّي عَهِدْتُ إِلَيْهِمْ أَنِّي مِنْهَا خَلَقْتُهُمْ وَفِيهَا أُعِيدُهُمْ وَمِنْهَا أُخْرِجُهُمْ تَارَةً أُخْرَى
Dan saat ruh itu diangkat, mereka berkata, 'Wahai Rabb-ku ini adalah ruh Fulan bin Fulan hamba-Mu.' Allah berfirman, 'Kembalikanlah ia ke dunia, Aku telah memenuhi janji untuk mereka. Sesungguhnya Aku telah menciptakan mereka darinya, dan Aku pun akan mengembalikannya ke bumi serta dari situ pulalah Aku akan membangkitkan mereka pada waktu yang lain.'"
فَإِنَّهُ لَيَسْمَعُ خَفْقَ نِعَالِ أَصْحَابِهِ إِذَا وَلَّوْا عَنْهُ قَالَ فَيَأْتِيهِ آتٍ فَيَقُولُ مَنْ رَبُّكَ مَا دِينُكَ مَنْ نَبِيُّكَ فَيَقُولُ لَا أَدْرِي فَيَقُولُ لَا دَرَيْتَ وَلَا تَلَوْتَ
Beliau melanjutkan sabdanya, "Sesungguhnya si Kafir itu mendengar suara terompah teman-temannya. Dan saat teman-temannya itu pulang, pulang, maka malaikat pun akan mendatanginya seraya bertanya, 'Siapa Tuhanmu? Apa agamamu? Siapa Nabimu?' maka ia pun menjawab, 'Saya tidak tahu.' Malaikat berkata, 'Kamu tidak tahu dan tidak pula membaca.'
وَيَأْتِيهِ آتٍ قَبِيحُ الْوَجْهِ قَبِيحُ الثِّيَابِ مُنْتِنُ الرِّيحِ فَيَقُولُ أَبْشِرْ بِهَوَانٍ مِنْ اللَّهِ وَعَذَابٍ مُقِيمٍ
Ia pun didatangi oleh seorang yang berwajah buruk, pakaian yang buruk dan berbau busuk seraya berkata, 'Berbahagialah dengan kehinaan dari Allah dan azab yang kekal.'
فَيَقُولُ وَأَنْتَ فَبَشَّرَكَ اللَّهُ بِالشَّرِّ مَنْ أَنْتَ فَيَقُولُ أَنَا عَمَلُكَ الْخَبِيثُ كُنْتَ بَطِيئًا عَنْ طَاعَةِ اللَّهِ سَرِيعًا فِي مَعْصِيَةِ اللَّهِ فَجَزَاكَ اللَّهُ شَرًّا
Orang kafir itu berkata, 'Dan kamu juga, semoga Allah memberimu kabar gembira dengan keburukan. Siapa kamu?' yang berwajah buruk itu pun menjawab, 'Saya adalah amal burukmu. Kamu selalu lambat/bersegera untuk berpaling dari perintah Allah, cepat berbuat maksiat kepada Allah, sehingga Allah pun membalasmu dengan keburukan.
ثُمَّ يُقَيَّضُ لَهُ أَعْمَى أَصَمُّ أَبْكَمُ فِي يَدِهِ مِرْزَبَةٌ لَوْ ضُرِبَ بِهَا جَبَلٌ كَانَ تُرَابًا فَيَضْرِبُهُ ضَرْبَةً حَتَّى يَصِيرَ تُرَابًا ثُمَّ يُعِيدُهُ اللَّهُ كَمَا كَانَ فَيَضْرِبُهُ ضَرْبَةً أُخْرَى فَيَصِيحُ صَيْحَةً يَسْمَعُهُ كُلُّ شَيْءٍ إِلَّا الثَّقَلَيْنِ
'Kemudian didatangkanlah padanya seorang yang buta, tuli dan bisu dengan membawa palu yang sekiranya dipikulkan ke atas gunung, niscaya gunung itu akan hancur lebur menjadi debu. Lalu ia pun memukulnya sampai ia berubah menjadi debu. Kemudian Allah mengembalikannya lagi sebagaimana keadaannya semula, dan memukulnya kembali, ia pun menjerit dan jeritan itu didengar oleh segala makhluk kecuali jin dan manusia."
قَالَ الْبَرَاءُ بْنُ عَازِبٍ ثُمَّ يُفْتَحُ لَهُ بَابٌ مِنْ النَّارِ وَيُمَهَّدُ مِنْ فُرُشِ النَّارِ
Al Baraa` berkata, "Kemudian dibukakanlah baginya pintu neraka dan dijanjikan tempatnya di dalam neraka."
Semoga Allah wafatkan kita dalam keadaan husnul khatimah. Aamiin